Puisi: Arus (Karya Amal Hamzah)

Puisi "Arus" karya Amal Hamzah menggambarkan kesulitan, tantangan, serta kesendirian di dalam proses perjalanan hidup yang menantang.
Arus


Berkayuh aku
di segara hidup,
alun air pelan semata
biduk melancar ria gembira.

Pukulan kayuh tiada bersuara
Pada perahu muat seorang.

Sekali terbentur perahuku
Pada dara kucindan mata
Aku tersentak, sedar jaga
Kayuh terletak diambil segera.

Bermain kami di tempat ramai
Sampan berjalan berdekat-dekatan
Berjumpa kawan kata membelai
Lebih dalam tak diacuhkan.

Kawanku rupanya lekas penjemu
Dalam asyik mereguk restu
Ia menarik diri
Meninggalkan daku.

Tinggal awak berkayuh seorang
Dalam gelora hidup mengamuk
Biduk menepis susunan karang
Nyaris sampan hancur remuk.

Kayuh kutinggalkan
Badan kuletakkan
Dalam sampan muat seorang ...

Maju sampanku, maju
Ke mana saja engkau mahu
Mendarat atau pun karam
Serupa saja pada hatiku ...

Sumber: Pembebasan Pertama (1949)

Analisis Puisi:
Puisi "Arus" karya Amal Hamzah menggambarkan perjalanan hidup sebagaimana sebuah perjalanan di atas perahu di lautan.

Perjalanan Hidup dalam Metafora Perahu: Penyair menggunakan metafora perahu sebagai representasi dari perjalanan hidup. Ia menggambarkan kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang dilalui dengan perahu, menunjukkan keseimbangan, kemampuan untuk menavigasi, dan dampak dari interaksi dengan orang lain di sepanjang perjalanan hidup.

Perjalanan dan Keberanian: Dalam puisi, terdapat ungkapan keberanian dalam mengarungi "lautan kehidupan". Penggunaan metafora air yang tenang dan gembira mencerminkan bagaimana perjalanan hidup pada awalnya terasa mudah dan damai.

Kesadaran Akan Perpisahan: Dalam perjalanan hidup, terjadi interaksi dan perpisahan dengan teman atau orang yang dulu mendampingi. Penyair menggambarkan perpisahan ini sebagai suatu kejadian yang tiba-tiba dan tidak terduga.

Keputusasaan dan Keterasingan: Pada bagian akhir, terdapat kesan keputusasaan, dimana "badan diletakkan" menggambarkan ketidakberdayaan dan perasaan terasing di tengah perjalanan hidup. Hal ini mencerminkan kesendirian di saat perjalanan hidup menjadi sulit dan penuh tantangan.

Puisi ini menyampaikan pengalaman hidup sebagai sebuah perjalanan di atas perahu, menyoroti tema keberanian, perpisahan, dan ketidakpastian di tengah kehidupan. Penyair dengan cemerlang menggambarkan kesulitan, tantangan, serta kesendirian di dalam proses perjalanan hidup yang menantang.

Amal Hamzah
Puisi: Arus
Karya: Amal Hamzah

Biodata Amal Hamzah:
  • Amal Hamzah lahir pada tanggal 31 Agustus 1922 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Amal Hamzah meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1987 di Duisdorf, Jerman Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.