Puisi: Senyap (Karya Amal Hamzah)

Puisi "Senyap" menggambarkan keadaan hati yang sunyi dan terpencil, merenungkan kesendirian yang mendalam serta kehilangan keceriaan.
Senyap

Hatiku kini tiada bernyanyi
Riang gembira laku dulu
Lama bisikan telah dinanti
Kabur mata dalam menunggu.

Rupanya hatiku laksana telaga
Kering timpas di musim kemarau
Di sinar panas surya mendera
Tinggal air berasa payau.

Sekali-sekali dicoba berdendang
Lagu lama selang terkenang
Tapi nyanyi tiada merupa
Kesan hati yang menderita.

Senyap saja hatiku kini
Laksana pohon calang telanjang
Tegak lurus seperti mati
Di samar sinar hati petang.

Sumber: Pembebasan Pertama (1949)

Analisis Puisi:
Puisi "Senyap" karya Amal Hamzah menggambarkan keadaan hati yang sunyi dan terpencil, merenungkan kesendirian yang mendalam serta kehilangan keceriaan.

Kesunyian Hati: Puisi ini secara metaforis menggambarkan kehampaan dan kesendirian hati penulis. Dengan menggunakan gambaran telaga yang kering di musim kemarau, puisi ini menyampaikan keadaan hati yang pernah dipenuhi kebahagiaan, namun sekarang ditinggalkan oleh keceriaan yang telah lalu.

Kesunyian dan Kekosongan: Metafora telaga kering juga merepresentasikan kekosongan emosi dan spiritualitas. Dalam keheningan yang penuh kekosongan, hati penulis terasa terasing dan tak berdaya, kehilangan semangat dan sukacita.

Perasaan Kehampaan: Puisi ini mengekspresikan perasaan kehilangan dan kekosongan yang mendalam. Metafora pohon calang yang telanjang menunjukkan ketidakberdayaan dan keadaan hati yang terbuka dalam kesunyian yang melanda.

Perubahan dalam Hati: Puisi ini menyuarakan perubahan dalam hati penulis, dari keadaan yang pernah riang gembira menjadi sunyi dan sunyinya telaga kering. Perubahan ini mengilustrasikan kerinduan akan masa lalu yang penuh kebahagiaan, yang sekarang terasa sunyi dan kosong.

Puisi "Senyap" merupakan ungkapan tentang kesunyian hati yang mendalam, kesendirian, dan kehilangan. Dengan metafora tentang telaga yang kering dan pohon calang yang telanjang, puisi ini menggambarkan perubahan emosi dan spiritual yang terjadi dalam hati penulis, dari keceriaan menuju kesunyian yang dalam.

Amal Hamzah
Puisi: Senyap
Karya: Amal Hamzah

Biodata Amal Hamzah:
  • Amal Hamzah lahir pada tanggal 31 Agustus 1922 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Amal Hamzah meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1987 di Duisdorf, Jerman Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.