Puisi: Di Atas Meja (Karya Joko Pinurbo)

Puisi Di Atas Meja" karya Joko Pinurbo merenungkan tentang kehadiran orang lain, kesan yang mereka tinggalkan, serta bagaimana kata-kata menjadi ...
Di Atas Meja

Di atas meja kecil ini
masih tercium harum darahmu
di halaman-halaman buku.

Sabda sudah menjadi saya.
Saya akan dipecah-pecah
menjadi ribuan kata dan suara.

1990

Analisis Puisi:
Puisi Di Atas Meja" karya Joko Pinurbo mengeksplorasi kedalaman dan signifikansi makna di balik kata-kata yang digunakan dalam puisi. Melalui metafora meja sebagai simbol penciptaan dan transformasi, ia merenungkan tentang kehadiran orang lain, kesan yang mereka tinggalkan, serta bagaimana kata-kata menjadi identitas dan ungkapan dirinya.

Kehadiran yang Abadi: Penyair merujuk pada meja kecil sebagai tempat di mana jejak orang lain tetap terdapat, seperti bekas darah yang masih tercium. Ini adalah gambaran kuat tentang kehadiran yang abadi meskipun fisik seseorang tidak lagi ada. Hal ini menyoroti bagaimana jejak seseorang—kata-kata, ide, atau ingatan—dapat bertahan bahkan setelah mereka pergi.

Transformasi dan Ekspresi: Penyair kemudian memaparkan perubahan yang terjadi di atas meja tersebut. Kata "sabda sudah menjadi saya" menggambarkan proses transformasi. Dia merenungkan bagaimana kata-kata, pesan, dan pengetahuan orang lain meresap dalam dirinya. Dia kemudian mengekspresikan dirinya melalui kata-kata dan suara yang terpecah menjadi ribuan makna.

Identitas Melalui Kata-Kata: Puisi ini mengilustrasikan bagaimana penyair merasa terhubung dengan kata-kata dan pengetahuan yang dia serap dari orang lain. Sifatnya yang mengaku "saya" dalam puisi tersebut menunjukkan bahwa penyair merasa bagian dari pesan, pengetahuan, dan pengalaman yang diwarisi dari orang lain. Itu membuatnya merenungkan eksistensinya melalui identitas yang terbentuk dari kata-kata yang terpecah-pecah.

Puisi "Di Atas Meja" menggambarkan sebuah proses refleksi penyair tentang kehadiran orang lain, pengaruh mereka terhadap dirinya, serta bagaimana dia mengekspresikan identitas dan pikiran melalui kata-kata yang ditinggalkan. Ini adalah puisi reflektif yang menyoroti bagaimana jejak orang lain, pesan, dan pengetahuan mereka terus hadir dan memengaruhi diri kita bahkan setelah mereka pergi.

"Puisi: Di atas Meja (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Di Atas Meja
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.