Puisi: Kisah Senja (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Kisah Senja" karya Joko Pinurbo menggambarkan dinamika rumah tangga dan komunikasi yang terjadi antara pasangan suami istri dalam suasana ...
Kisah Senja


Telah sekian lama mengembara, lelaki itu akhirnya pulang
ke rumah. Ia membuka pintu, melemparkan ransel, jaket,
dan sepatu. “Aku mau kopi,” katanya
sambil dilepasnya pakaian kotor yang kecut baunya.

Istrinya masih asyik di depan cermin, bersolek
menghabiskan bedak dan lipstik, menghabiskan sepi
dan rindu. “Aku mau piknik sebentar ke kuburan.
Tolong jaga rumah ini baik-baik. Kemarin ada pencuri
masuk mengambil buku harian dan surat-suratmu."

Tahu senja sudah menunggu, lelaki itu bergegas masuk
ke kamar mandi, gebyar-gebyur, bersiul-siul, sendirian.
Sedang istrinya berlenggak-lenggok di cermin,
mematut-matut diri, senyum-senyum, sendirian.
“Kok belum cantik juga ya?”

Lelaki itu pun berdandan, mencukur jenggot dan kumis,
mencukur nyeri dan ngilu, mengenakan busana baru.
Lalu merokok, minum kopi, ongkang-ongkang, baca koran.

“Aku minggat dulu mencari hidup. Tolong siapkan
ransel, jaket, dan sepatu.” Si istri belum juga rampung
memugar kecantikan di sekitar mata, bibir, dan pipi.
Ia masih mojok di depan cermin, di depan halusinasi.


1994

Sumber: Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Kisah Senja" karya Joko Pinurbo adalah karya yang menggambarkan suatu momen dalam kehidupan sehari-hari pasangan suami istri. Puisi ini menggambarkan dinamika rumah tangga dan komunikasi yang terjadi antara mereka dalam suasana senja.

Judul Puisi: Judul "Kisah Senja" memberi indikasi bahwa peristiwa dalam puisi terjadi pada waktu senja, yang seringkali dihubungkan dengan suasana romantisme dan introspeksi.

Penggunaan Narasi: Puisi ini menggambarkan adegan berdasarkan narasi. Sebuah lelaki yang kembali ke rumah setelah pergi untuk waktu yang lama dan interaksi antara suami dan istri selama waktu ini menjadi fokus puisi.

Kontras: Puisi ini menciptakan kontras antara perilaku suami dan istri. Suami tampaknya kembali dengan semangat, siap untuk rileks dan menikmati rumahnya. Di sisi lain, istri masih sibuk merias diri, mungkin menunjukkan bahwa dia ingin tampil menarik atau memperbaiki hubungan dengan suaminya.

Komunikasi Yang Terputus: Puisi ini menggambarkan kurangnya komunikasi yang efektif antara suami dan istri. Mereka berbicara kepada satu sama lain, namun pesan mereka tampaknya tidak benar-benar terhubung. Suami mengatakan bahwa dia ingin pergi mencari hidup, sementara istri masih sibuk dengan penampilannya.

Pesan yang Tersembunyi: Puisi ini mungkin menggambarkan konflik atau ketidakpastian dalam hubungan mereka. Pesan yang tersembunyi mungkin mengindikasikan bahwa ada masalah yang tidak diungkapkan secara eksplisit, dan hal ini memunculkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka.

Gaya Bahasa: Joko Pinurbo menggunakan bahasa yang sederhana dan penuh ironi dalam puisi ini. Ia menciptakan perbandingan yang menarik antara suami dan istri serta menghadirkan gambaran yang kuat tentang kehidupan rumah tangga.

Puisi "Kisah Senja" oleh Joko Pinurbo menyoroti dinamika hubungan antara suami dan istri dalam suasana senja yang agak menegangkan. Puisi ini menyajikan gambaran kehidupan rumah tangga yang penuh dengan ironi dan mungkin merupakan refleksi dari perasaan dan ketidakpastian dalam hubungan rumah tangga.

Puisi
Puisi: Kisah Senja
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.