Puisi: Sembilan Lirik Kasmaran (Karya Beni Setia)

Puisi: Sembilan Lirik Kasmaran Karya: Beni Setia
Lirik Kasmaran (1)


Terpancang pada perahu. Sang layar berkebar-kebar
dan geladak mengengadah menenggak awan. dihubung-hubungkan
kepak rasa. Ruh mendesah bagai daun di musim gugur.


Lirik Kasmaran (2)


Kau dengar? “ekor cicak ini terlempar dari
dinding, menggelepar di bawah tatap sakit”
Kau lihat? Telunjuk melurus di al-haram ash-sharif.


Lirik Kasmaran (3)


Mencari ke yokohama dan lanarca, bagaikan si buta
kehilangan tongkat arafah. “tak bisa mencintai diri
meski merindukan cinta,” lulung handa di jabal rahmah


Lirik Kasmaran (4)


O-awal o-akhir, menyatu di hening udara gunung
: ahasveros mengelili o-bumi, aku berthawaf
- berseru dan menyerukan “handa handa handa handa!”


Lirik Kasmaran (5)


Yusuf diangkat dari sumur, nuh berangkat, sedang
mawar handa bertahan di karbala. Bersujud
menunggu kilap-kalap merengut jantung mimpi jazid


Lirik Kasmaran (6)


Memotong leher ismailku, ibrahim mengirim kuncup
ke ketiak musim dingin. O, membelah dada meremas
arasy - taman bercinta tanpa gumam cemburu handa.


Lirik Kasmaran (7)


Inti dari inti, diremah jadi kawah. Julang
dari julang, handa, menunjuk sidrat al-muntaha. dada
kuda sayap simurgh — “apakah aku setia di taman rahwana?”


Lirik Kasmaran (8)


Sembilan kantung embun segantang darah bulbul. o,
mawar-bilalku menuju Kutaraja lewat Jawa. Pasukan
fakar menyerukan handa dalam wangi pantang ramadha-nan


Lirik Kasmaran (9)


Gemrengan cina dan genderang jepang, talu-talu
amazona dan tifa irian. Salaksa beduk dan takbir
berhenti di balik pintu saat tirai dibuka handa dan...


1987

Beni Setia
Puisi: Sembilan Lirik Kasmaran
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.