Puisi: Tikus (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Tikus" karya Mustofa Bisri menggambarkan bagaimana kekuatan metafora bisa digunakan untuk mengkritik perilaku manusia dan menyampaikan pesan ..
Tikus


Memanen tanpa menanam
Merompak tanpa jejak
Kabur tanpa buntut
Bau tanpa kentut


1414 H

Sumber: Pahlawan dan Tikus (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Tikus" karya Mustofa Bisri merupakan sebuah puisi pendek namun penuh dengan makna yang mengundang refleksi dalam kehidupan sehari-hari.

Simbolisme Tikus: Tikus dalam puisi ini digunakan sebagai sebuah metafora untuk menggambarkan perilaku manusia yang tidak jujur dan licik. Sifat-sifat tikus seperti merompak tanpa jejak dan kabur tanpa buntut melambangkan perilaku manusia yang sering mengambil sesuatu tanpa meninggalkan tanda atau bertanggung jawab atas tindakannya. Tikus, sebagai hewan kecil dan licik, mewakili perilaku yang merugikan.

Ketidaksopanan dan Benci Tanpa Alasan: Puisi ini juga menyoroti perilaku yang kurang sopan dan tidak terpuji. Kata-kata yang digunakan dalam puisi ini, seperti "tanpa kentut," memberi kesan menjijikkan dan tidak menyenangkan. Pada dasarnya, puisi ini menggambarkan perilaku yang buruk atau tidak pantas dengan menggunakan simbol tikus.

Kritik Terhadap Sikap Manusia: Dalam puisi ini, terdapat kritik tersirat terhadap perilaku manusia yang licik dan merugikan. Dengan menggunakan simbol tikus, penulis mengungkapkan sikap manusia yang sering kali tidak jujur, licik, dan tidak bertanggung jawab atas tindakannya.

Ketepatan dalam Penggunaan Kata: Meskipun pendek, puisi ini sangat padat dalam penggunaan kata dan pengungkapannya. Setiap kata memiliki arti dan konotasi tersendiri yang menggambarkan sikap buruk yang diangkat.

Efek Estetika dan Kreativitas: Penyajian puisi ini dalam bentuk yang singkat menunjukkan kekreatifan dan efektivitas dalam menyampaikan pesan. Meskipun pendek, puisi ini mampu mengundang refleksi yang dalam terhadap perilaku manusia.

Puisi "Tikus" menggambarkan bagaimana kekuatan metafora bisa digunakan untuk mengkritik perilaku manusia dan menyampaikan pesan moral. Puisi ini menunjukkan bahwa dengan bahasa yang sederhana namun kuat, kita dapat mengungkapkan pesan yang signifikan.

Mustofa Bisri
Puisi: Tikus
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.