Puisi: Pantun Ombak (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Pantun Ombak" karya Ajip Rosidi menggambarkan dinamika alam dan perenungan manusia tentang kehidupan. Dengan menggabungkan gambaran alam ...
Pantun Ombak

Ombak selalu memburu pantai
Siang malam tak kunjung henti;
Tiap malam engkau kuintai
Barangkali sembunyi di dalam hati.

Ombak menerjang mencium pantai
Namun tertahan rumpun bakau;
Dalam sujud airmata berderai
Namun engkau tak terjangkau.

Ombak bergulung di samudera
Selalu bergelora haram diam;
Hati merenung terus bertanya
Selalu diamuk rindu dan dendam.

Sumber: Pantun Anak Ayam (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Pantun Ombak" karya Ajip Rosidi menghadirkan gambaran yang kuat tentang hubungan alamiah antara ombak dan pantai, serta menyelipkan refleksi emosional yang dalam terkait dengan hubungan manusia.

Gambaran Alam, Ombak dan Pantai: Pantun ini membawa pembaca ke pemandangan alam yang dramatis di antara ombak yang terus-menerus menerjang pantai. Ombak dianggap sebagai representasi kekuatan alam yang tak terkendali, sementara pantai menjadi simbol ketenangan dan stabilitas. Hubungan dinamis antara keduanya menggambarkan perjuangan alam untuk mempertahankan dirinya.

Emosi dan Perenungan Manusia: Melalui pantun ini, Ajip Rosidi menyelipkan refleksi tentang perenungan manusia. Dia menggambarkan kegelisahan batin dan kebingungan emosional yang bisa melanda seseorang, seperti ombak yang terus menerjang pantai namun tak pernah mencapainya. Ini mencerminkan perjalanan kehidupan manusia yang penuh dengan kegagalan, kegelisahan, dan pertanyaan yang tak terjawab.

Kontras Antara Gerakan dan Ketenangan: Pantun ini menciptakan kontras yang kuat antara gerakan ombak yang kuat dan keheningan pantai yang tenang. Kontras ini menggambarkan pertentangan yang mendasar antara kekuatan alam dan ketenangan batin. Hal ini bisa diartikan sebagai perjuangan manusia dalam menemukan kedamaian di tengah-tengah kehidupan yang penuh dengan goncangan.

Penggunaan Bahasa yang Simpel dan Padat: Ajip Rosidi menggunakan bahasa yang sederhana namun padat makna dalam menyusun pantun ini. Gaya bahasanya yang ringkas memperkuat kesan pantun sebagai bentuk puisi yang mudah diingat dan diperdebatkan.

Puisi "Pantun Ombak" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya yang menggambarkan dinamika alam dan perenungan manusia tentang kehidupan. Dengan menggabungkan gambaran alam yang kuat dengan refleksi emosional yang dalam, pantun ini mengundang pembaca untuk merenung tentang perjuangan, kegelisahan, dan pencarian arti dalam kehidupan manusia.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Pantun Ombak
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.