Puisi: Wabah (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi | Wabah | Karya | Dorothea Rosa Herliany |
Wabah


Selamping pundakmu damar melati.
gemerincing merah saga mata tembaga
pudar sehempas saja.

Santa Maria! Di mana benteng itu?
Nyala biru dimar-dimar gaib sepanjang malam
depan keranda sepasukan pencari yang menimbun
jiwa-jiwa nestapa. menuju lorong sunyi
sepanjang pikiranku. jubah-jubah kosong
dan sepatu angin mengalir dari pintu-pintu
tak terbuka. tak ada waktu sedetik saja.
bulan beku dan muram durja.

Santa Maria! Kenapa pijar api membakar
dan mengabukan tubuh-tubuh sengsara itu?
Dengan kereta berderap tanpa suara. anjing-anjing
gaib mengusung rumah-rumah ke tanah jauh.

Santa Maria! Ibu yang memberi aku rahim bagi sejarah.
memintaku diperkosa jaman yang sombong.
dadaku dijamah dan diremasnya. air susuku
dihisap-hisapnya. kubisikkan jerit penghabisan.
kesakitan yang tanpa ujung!

Aku pulang. mencari jejak kekosongan.


Kockengen, 2002

Sumber: Santa Rosa/Saint Rosa (2006)

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Wabah
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.