Puisi: Rumah Oom Yos (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Rumah Oom Yos" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan rumah besar yang indah dan kaya raya.
Rumah Oom Yos
(Untuk Mas Gondo)


Di lereng bukit, rumah itu indah sekali
pekarangannya beberapa ribu meter persegi

dari serambi depan dapat disaksikan
matahari menggiring kabut ke perbukitan

dari serambi belakang: butir-butir embun
jalanan menanjak jalanan menurun

ruang dan kamarnya minta ampun besarnya
penuh barang antik: cermin-cermin tua

keramik, perabotan, sekat-sekat ruangan
lampu gantung entah dari zaman kapan

kepala harimau dan kijang di dinding-dindingnya
jam-burung dan patung-patung Eropa

di luar membentang hamparan rumput
awas, jalan setapak itu agak berlumut

sebelah sana kebun bunga aneka rupa
ada mawar, tentu saja, dan anggrek langka

dekat jalan berliku-liku di sebelah sana
ditanam ubi jalar, ditanam jagung pula

kadang kami suka mendapat rejeki
dikirimi jagung manis dan ubi

kalau si empunya kebetulan mampir
ke rumahnya sendiri, istilahnya: parkir

ya, ia memang jarang pulang ke  mari
dalam setahun hanya beberapa hari

soalnya ia punya apartemen di Singapura
di LA dan entah di mana di Eropa

tapi konon ia lebih sering di Hong Kong
jalan-jalan atau sekedar nongkrong

anak-cucunya pun tak punya waktu lagi
mengurus rumah yang astagfirullah ini

sebab sangat amat sibuk sekali
dengan bisnis mereka sendiri-sendiri

di rumah ini sepanjang tahun
ada belasan pembantu dan tukang kebun

yang sudah menyatu dengan aneka unggas
di dalam sangkar, menatap ke alam bebas.


Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Rumah Oom Yos" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang menggambarkan rumah besar yang indah dan kaya raya.

Deskripsi Rumah: Puisi ini memberikan gambaran rinci tentang rumah yang menjadi pusat cerita. Rumah ini dijelaskan sebagai "indah sekali" dengan pekarangan yang luas. Deskripsi yang detail mencakup pemandangan dari serambi depan hingga belakang, termasuk pemandangan matahari, kabut, embun, dan jalanan yang menanjak. Puisi ini menciptakan gambaran tentang rumah yang besar dan megah.

Isi Rumah: Penyair menjelaskan isi rumah dengan rinci. Rumah ini penuh dengan barang-barang antik seperti cermin, lampu gantung, patung Eropa, dan bahkan kepala harimau dan kijang di dinding. Ini menciptakan gambaran tentang kemewahan dan kekayaan pemilik rumah.

Kebun: Puisi ini juga menggambarkan kebun yang ada di sekitar rumah. Ada berbagai jenis tanaman, termasuk mawar dan anggrek. Kebun ini juga digunakan untuk menanam jagung dan ubi jalar, yang kadang-kadang dikirimkan kepada penyair.

Empunya Rumah: Puisi ini menggambarkan empunya rumah yang dikenal sebagai "Oom Yos." Oom adalah panggilan hormat dalam bahasa Belanda yang sering digunakan di Indonesia untuk menyapa pria yang lebih tua. Oom Yos adalah seseorang yang memiliki rumah ini tetapi jarang pulang ke sana karena memiliki properti di berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk Singapura, Los Angeles, Eropa, dan Hong Kong.

Pembantu dan Tukang Kebun: Puisi ini juga mencatat bahwa rumah ini memiliki banyak pembantu dan tukang kebun yang menjalani kehidupan yang cukup terpisah dari pemiliknya. Mereka bahkan memiliki hubungan dengan unggas yang mereka pelihara di dalam sangkar.

Puisi "Rumah Oom Yos" menciptakan gambaran yang kaya tentang sebuah rumah besar yang megah dan kemewahan serta gaya hidup pemiliknya. Puisi ini menyoroti perbedaan antara kehidupan pemilik rumah yang sering bepergian dan kehidupan pembantu yang menjalani rutinitas sehari-hari di rumah tersebut.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Rumah Oom Yos
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.