Analisis Puisi:
Puisi "Rumah Oom Yos" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang menggambarkan rumah besar yang indah dan kaya raya.
Deskripsi Rumah: Puisi ini memberikan gambaran rinci tentang rumah yang menjadi pusat cerita. Rumah ini dijelaskan sebagai "indah sekali" dengan pekarangan yang luas. Deskripsi yang detail mencakup pemandangan dari serambi depan hingga belakang, termasuk pemandangan matahari, kabut, embun, dan jalanan yang menanjak. Puisi ini menciptakan gambaran tentang rumah yang besar dan megah.
Isi Rumah: Penyair menjelaskan isi rumah dengan rinci. Rumah ini penuh dengan barang-barang antik seperti cermin, lampu gantung, patung Eropa, dan bahkan kepala harimau dan kijang di dinding. Ini menciptakan gambaran tentang kemewahan dan kekayaan pemilik rumah.
Kebun: Puisi ini juga menggambarkan kebun yang ada di sekitar rumah. Ada berbagai jenis tanaman, termasuk mawar dan anggrek. Kebun ini juga digunakan untuk menanam jagung dan ubi jalar, yang kadang-kadang dikirimkan kepada penyair.
Empunya Rumah: Puisi ini menggambarkan empunya rumah yang dikenal sebagai "Oom Yos." Oom adalah panggilan hormat dalam bahasa Belanda yang sering digunakan di Indonesia untuk menyapa pria yang lebih tua. Oom Yos adalah seseorang yang memiliki rumah ini tetapi jarang pulang ke sana karena memiliki properti di berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk Singapura, Los Angeles, Eropa, dan Hong Kong.
Pembantu dan Tukang Kebun: Puisi ini juga mencatat bahwa rumah ini memiliki banyak pembantu dan tukang kebun yang menjalani kehidupan yang cukup terpisah dari pemiliknya. Mereka bahkan memiliki hubungan dengan unggas yang mereka pelihara di dalam sangkar.
Puisi "Rumah Oom Yos" menciptakan gambaran yang kaya tentang sebuah rumah besar yang megah dan kemewahan serta gaya hidup pemiliknya. Puisi ini menyoroti perbedaan antara kehidupan pemilik rumah yang sering bepergian dan kehidupan pembantu yang menjalani rutinitas sehari-hari di rumah tersebut.
Karya: Sapardi Djoko Damono
Biodata Sapardi Djoko Damono:
- Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
- Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.