Puisi: Waktu Ada Kecelakaan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Waktu Ada Kecelakaan" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan sebuah kejadian kecil yang terjadi di depan sebuah kompleks.
Waktu Ada Kecelakaan

Ada kecelakaan kecil di depan gerbang kompleks, motor sama motor. Ada gerimis yang membasahi jalan, kendaraan, dan orang-orang yang naik motor sendirian atau boncengan. Ada dua orang satpam yang tumben keluar dari gardunya membantu menyingkirkan motor ke pinggir. Ada burung yang mencicit di rimbunan daun pohon cengkeh, yang tidak pernah berbunga, yang berjajar di sepanjang pagar kompleks ini. Kamu lagi di mana? Ada beberapa pengendara motor lain yang berhenti dan bertanya ini itu lalu buru-buru pergi lagi. Kamu ngapain di situ? Ada suara penyiar yang membaca berita hangat di televisi yang nyala terus siang malam tanpa ada yang menonton di dalam gardu satpam.

Ada aku.

Sumber: Melipat Jarak (2015)

Analisis Puisi:
Puisi "Waktu Ada Kecelakaan" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan sebuah kejadian kecil yang terjadi di depan sebuah kompleks. Meskipun terlihat sebagai momen sederhana, puisi ini mengandung makna dan tafsiran yang dalam.

Deskripsi Kecelakaan: Puisi ini dimulai dengan deskripsi kecelakaan kecil yang terjadi di depan gerbang kompleks. Dalam gambaran ini, ada motor yang bertabrakan dan gerimis yang membasahi jalan dan orang-orang yang terlibat. Kecelakaan ini mewakili momen tak terduga dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengganggu rutinitas dan kenyamanan.

Reaksi Terhadap Kecelakaan: Dalam puisi ini, kita melihat dua satpam yang biasanya menjaga kompleks keluar dari gardu mereka untuk membantu menyingkirkan motor yang terlibat dalam kecelakaan. Ini menciptakan kontras antara rutinitas biasa dan momen darurat yang mengharuskan tindakan cepat.

Keadaan Lingkungan: Puisi ini menggambarkan kondisi lingkungan di sekitar kompleks. Ada rimbunan daun pohon cengkeh yang tidak pernah berbunga, menciptakan gambaran akan ketidakberdayaan alam dan mungkin kesan bahwa waktu berjalan lambat di lingkungan tersebut.

Tidak Dapat Menghubungi Seseorang: Ada perasaan ketidakpastian yang merayap dalam puisi ini ketika penyair cara mencari seseorang. Ketidakjelasan mengenai keberadaan seseorang yang mungkin penting dalam kehidupannya menciptakan ketegangan dan kekhawatiran.

Pertanyaan-Pertanyaan Tanpa Jawaban: Ada pengendara motor lain yang berhenti dan bertanya ini itu, namun mereka pergi tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ini menciptakan suasana kebingungan dan ketidakpastian yang lebih lanjut dalam puisi.

Kehadiran Penyair: Pada akhir puisi, penyair menyatakan, "Ada aku." Ini adalah akhir yang mengejutkan dan memberikan makna dalam puisi. Keberadaan penyair menjadi pusat perhatian dan menghadirkan pertanyaan tentang apa yang dibawa oleh kejadian kecil tersebut.

Puisi "Waktu Ada Kecelakaan" menggambarkan momen-momen dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengganggu rutinitas kita. Puisi ini menciptakan atmosfer kebingungan, ketidakpastian, dan pertanyaan yang tak terjawab, sambil mengajukan pertanyaan tentang makna kehadiran individu dalam momen-momen seperti ini.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Waktu Ada Kecelakaan
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.