Analisis Puisi:
Puisi "Ziarah" karya Joko Pinurbo memiliki beberapa hal yang menarik, antara lain:
- Gambaran Rumah yang Terabaikan: Puisi ini menggambarkan sebuah rumah yang terabaikan, di mana tidak ada yang mengunjunginya. Dinding-dindingnya kusam, tapi masih memiliki keindahan dalam ruang bersih terang dan jendela-jendela putih. Gambaran ini menciptakan suasana melankolis yang membangkitkan rasa nostalgia dan kesepian.
- Sentuhan Keindahan Alam: Puisi ini menciptakan gambaran senja yang berpendaran dengan rambutnya yang keemasan, menghadirkan keindahan alam ke dalam puisi. Ada lukisan laut, gerimis, dan perahu oleng yang dikayuh nelayan kecil menuju pantai yang teduh. Gambaran ini memberikan nuansa yang tenang dan menggugah imajinasi pembaca.
- Ketegaran dan Keberanian Seseorang: Puisi ini menggambarkan seseorang yang masih duduk membungkuk di bawah redup cahaya, khusyuk membaca berkas-berkas tua. Meskipun mayat datang dengan baju baru dan mengirimkan salam manis, orang tersebut tetap tegar dan kuat dalam hatinya. Hal ini mencerminkan ketegaran dan keberanian seseorang dalam menghadapi kehidupan dan rasa kehilangan.
- Surat-surat yang Tak Pernah Dikirim: Puisi ini menyentuh pada tema surat-surat yang telah lama ditulis, tapi tidak pernah dikirim karena tidak ada alamat tujuannya. Puisi ini menciptakan rasa penasaran dan harapan yang terpendam, menunjukkan bahwa ada pesan-pesan yang ingin disampaikan, tetapi tidak memiliki jalan untuk mencapai tujuan.
Puisi "Ziarah" menghadirkan gambaran rumah yang terabaikan, keindahan alam, ketegaran seseorang, dan surat-surat yang tak pernah dikirim. Melalui gambaran-gambaran tersebut, puisi ini membangkitkan perasaan nostalgia, kesepian, dan harapan yang terpendam.
Puisi: Ziarah
Karya: Joko Pinurbo