Puisi: Jembatan Rempah-Rempah (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Jembatan Rempah-Rempah" karya Afrizal Malna penuh dengan gambaran dan makna yang mendalam tentang perjalanan sejarah, perdagangan rempah ....
Jembatan Rempah-Rempah

Adas manis · Akar wangi · Andaliman · Asam jawa ·
 Asam kandis · Bangle · Bawang bombay · Bunga la
wang · Bawang merah · Bawang putih · Cabe · Ceng
keh · Cendana · Damar · Daun bawang · Daun pandan
 
· Daun salam · Jembatan dari bumbu dapur ke darah
 
Colombus · Gaharu · Gambir · Jahe · Jeruk limo · Jeruk
 
nipis · Jeruk purut · Jintan · Kapulaga · Kayu manis ·
 
Kayu putih · Kayu mesoyi · Kecombrang · Kemenyan · 
Kemiri · Kenanga · Kencur · Kesumba · Ketumbar · Ko
pal · Kunyit · Lada · Jembatan dari parfum ke darah
 
Vasco da Gama Tabasco · Laurel · Lempuyang · Leng
kuas · Mawar · Merica · Mustar · Pala · Pandan wangi ·
 
Secang · Selasih · Serai · Suji · Tarum · Temu giring ·
 
Temu hitam · Temu kunci · Temu lawak · Temu mang
ga · Temu putih · Temu putri · Temu rapet · Jembatan
 
dari obat-obatan ke benteng perempuan berkalung
 
mawar merah ·

Adas manis · Akar wangi · Andaliman ·
 
Asam jawa · Asam kandis · Bangle · Bunga lawang ·
 
Bawang putih · Cabe · Cengkeh · Cendana · Damar ·
 
Temu tis · Vanila · Wijen · Jembatan dari Diogo Lopes
 
de Mesquita ke darah Ternate · Gaharu · Gambir ·
 
Jahe · Jeruk nipis · Jintan · Kapulaga · Kayu manis ·
 
Kayu putih · Kemenyan · Kemiri · Kenanga · Kencur ·
 
Kesumba · Ketumbar · Kunyit · Lada · Jembatan api 
yang terus mengirim kapal ke arsip-arsipmu.

Sumber: Museum Penghancur Dokumen (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Jembatan Rempah-Rempah" karya Afrizal Malna adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran dan makna yang mendalam tentang perjalanan sejarah, perdagangan rempah-rempah, dan hubungan antara bumbu dapur dengan peristiwa sejarah dunia.

Gambaran Rempah-Rempah: Puisi ini dimulai dengan daftar panjang berbagai rempah-rempah yang digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional. Daftar ini menciptakan gambaran tentang kekayaan alam Indonesia dan pentingnya rempah-rempah dalam budaya dan sejarah bangsa.

Metafora Jembatan: Puisi menggunakan metafora jembatan untuk menggambarkan hubungan antara rempah-rempah dengan peristiwa sejarah dan perdagangan internasional. Rempah-rempah menjadi titik hubungan antara peradaban dan budaya dari berbagai belahan dunia.

Simbolisme: Setiap rempah-rempah memiliki makna simbolis dalam puisi ini. Mereka tidak hanya merupakan bahan makanan atau obat-obatan, tetapi juga merepresentasikan perjalanan, perdagangan, dan hubungan antarbudaya.

Nama-Nama Tokoh Sejarah: Penyebutan nama-nama tokoh sejarah seperti Colombus dan Vasco da Gama memberikan kedalaman sejarah pada puisi ini. Mereka dihubungkan dengan jembatan rempah-rempah, menyoroti pentingnya perdagangan rempah-rempah dalam perjalanan penjelajahan dunia.

Penggunaan Bahasa: Bahasa dalam puisi ini sangat padat dan puitis. Afrizal Malna menggunakan bahasa yang kaya dan metaforis untuk menciptakan suasana yang kuat dan memikat bagi pembaca.

Refleksi Kritis: Puisi ini juga dapat dipahami sebagai refleksi kritis terhadap perjalanan sejarah, kolonialisme, dan perdagangan internasional. Penggunaan metafora jembatan mengundang pembaca untuk merenungkan dampak dari perdagangan rempah-rempah terhadap perkembangan peradaban manusia.

Puisi "Jembatan Rempah-Rempah" karya Afrizal Malna adalah sebuah karya yang kaya akan makna dan simbolisme. Dengan menggunakan bahasa yang padat dan puitis, puisi ini menggambarkan perjalanan sejarah, perdagangan rempah-rempah, dan hubungan antara budaya-budaya di berbagai belahan dunia. Melalui penggunaan metafora jembatan, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan kompleksitas dan kedalaman peristiwa sejarah dan budaya manusia.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Jembatan Rempah-Rempah
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.