Puisi: No Smoking Poem (Karya Agus R. Sarjono)

Puisi "No Smoking Poem" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan cinta dengan menggunakan metafora rokok.
No Smoking Poem


Mengapa sulit sekali untuk merokok di sini?
Segalanya terbatas, seperti aksesku padamu.
Mengapa selalu dan selalu, kalbuku mencandu
hangat tubuhmu. Seperti paru-paru mendamba
rokok kretek sepenuh dada, dalam hisapan kuat,
ketagihan akan racun cintamu.

Tahun-tahun berlalu, kau dan aku
abadi terinfeksi: tapi, engkau
hanya milikku sendiri.

Di tubir takdir, di hamparan kekhidmatan
lenganmu kuraih, pesonamu kutagih,
seperti meraih tiap denyut nadi derita
di bentangan sejarah manusia.

Pada setiap hisap asap rokok, kusadari
kau satu-satunya cuma, 
mempelai yang kulamar tuk menikahi langit bahagia 
dan nestapa tak terpermanai. Tiada tanda larangan
merokok, tiada tanda larangan mencinta
sanggup menghentikan bara cintaku
padamu.


Sumber: Kopi, Kretek, Cinta (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "No Smoking Poem" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan cinta dengan menggunakan metafora rokok. Puisi ini merenungkan perasaan ketagihan, keterbatasan, dan daya tarik cinta yang intens. Penulis menggunakan imaji rokok sebagai simbol cinta yang menggelora dan tak terhindarkan.

Metafora Rokok dan Cinta: Penulis menggunakan metafora rokok untuk menggambarkan cinta yang intens dan tak terelakkan. Seperti sulitnya merokok di suatu tempat yang terbatas, begitu juga sulitnya menahan perasaan cinta yang kuat. Rokok menjadi simbol keinginan mendalam yang tak bisa dihindari, sebagaimana cinta yang menggebu-gebu.

Keterbatasan dan Kandungan Emosi: Penulis menciptakan perasaan keterbatasan dalam puisi ini, seperti keterbatasan dalam merokok di tempat tertentu, yang mencerminkan keterbatasan dalam merasakan dan mengungkapkan cinta. Kata-kata seperti "segalanya terbatas" dan "mengapa sulit sekali" menciptakan rasa ketidakmampuan untuk mengontrol perasaan dan dorongan cinta.

Ketagihan Cinta: Istilah-istilah seperti "ketagihan," "mendamba," dan "ketagihan akan racun cintamu" menggambarkan cinta sebagai suatu ketagihan yang menguasai dan membuat tergantung. Perasaan ini diibaratkan seperti paru-paru yang mendamba rokok, menggambarkan betapa kuatnya hasrat dan keinginan terhadap cinta.

Pemisahan dan Pengorbanan: Penyair merenungkan tentang pemisahan dan pengorbanan dalam hubungan ini. Meskipun hubungan cinta mereka adalah sesuatu yang abadi, ada pemisahan dalam keterbatasan dan realitas kehidupan. Namun, dalam hasrat dan pesona, sang pemilik hati (penyair) meraih tangan sang kekasih dengan penuh keinginan.

Larangan dan Tarikan Cinta: Puisi ini juga mengeksplorasi tema larangan, seperti larangan merokok. Meskipun tidak ada tanda larangan yang dapat menghentikan perasaan cinta, penulis ingin menggambarkan bahwa perasaan cinta itu sendiri seperti rokok yang tak terkendali, menghasilkan bara cinta yang terus berkobar.

Puisi "No Smoking Poem" oleh Agus R. Sarjono adalah suatu penggambaran cinta yang intens dan menggebu-gebu, menggunakan metafora rokok sebagai simbol perasaan yang sulit dihindari dan menguasai. Dengan menggunakan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, penulis menggambarkan perasaan ketagihan, keterbatasan, dan intensitas cinta yang tak terbendung.

Agus R. Sarjono
Puisi: No Smoking Poem
Karya: Agus R. Sarjono

Biodata Agus R. Sarjono:
  • Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Ban­dung, Jawa Barat, Indonesia.
  • Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.