Analisis Puisi:
Puisi "Gumam Doa Perdamaian" karya Diah Hadaning menyampaikan suatu pesan yang penuh dengan kepedihan atas konflik yang berkecamuk, sambil membawa harapan akan perdamaian. Puisi ini secara halus tetapi kuat menggambarkan situasi yang penuh dengan konflik dan kekerasan di wilayah tertentu, dengan menyoroti tanah Palestina, khususnya Yordan dan Gaza, di tengah perjuangan untuk perdamaian yang tak kunjung tiba.
Gambaran Realitas Konflik: Puisi ini menghadirkan gambaran realitas konflik yang tak kunjung usai. Sungai Yordan menjadi metafora bagi kelangsungan hidup yang terus berjalan meskipun terhambat oleh ketidakpastian dan konflik. Penulis menggambarkan bagaimana harapan dan mimpi anak-anak terhanyut di tengah arus konflik yang terus mengalir.
Perbedaan Antara Harapan dan Kekerasan: Puisi ini menyoroti perbedaan antara retorika politik yang penuh dengan janji perdamaian di atas meja perundingan dengan kenyataan kehidupan sehari-hari di daerah konflik. Meskipun para pemimpin berbicara tentang perdamaian, tetapi senapan masih terus bersuara, orang-orang terus kehilangan nyawa, dan luka-luka yang tidak kunjung sembuh. Ini menggambarkan kesenjangan antara janji-janji politik dan kenyataan di lapangan.
Keharuan dan Harapan: Puisi ini juga menciptakan nuansa keharuan dan kesedihan, terutama dalam deskripsi Gaza yang dilukai. Ketika seorang kakek tua muncul di tengah-tengah reruntuhan, ia membawa pesan yang penuh dengan kebaikan, cinta, dan keinginan akan perdamaian. Mimpi dan harapan untuk kedamaian dan perdamaian terus ada, meskipun situasi saat ini kelam.
Puisi "Gumam Doa Perdamaian" adalah suara yang mengekspresikan kepedihan, ketidakpastian, dan harapan dalam konteks konflik yang sedang berlangsung. Puisi ini mengajak pembaca untuk melihat kedalaman penderitaan yang terjadi di wilayah tertentu, dan pada saat yang sama, memberikan pesan tentang keharuan, kebaikan, dan keinginan untuk perdamaian yang tiada henti. Ini adalah seruan bagi perdamaian yang disampaikan melalui kesedihan dan harapan dalam bait-bait puisi yang penuh dengan makna.
Puisi: Gumam Doa Perdamaian
Karya: Diah Hadaning