Puisi: Kayutanam Desember Hari Keduabelas (Karya Diah Hadaning)

Puisi: Kayutanam Desember Hari Keduabelas Karya: Diah Hadaning
Kayutanam Desember Hari Keduabelas

Gunung biru bersaksi
Kayutanam sunyi sepi
suara-suara tenggelam dalam misteri
wajah-wajah ke penjuru mana pergi.

Selalu ada luka baru
di ujung saat
perjalanan ternyata tak hanya nada
tapi tumpukan luka-luka
yang tetap harus disambut
dengan tawa walau isyaratkan duka.

Pohon tua di halaman
masih simpan bayang-bayangku
masih simpan suara-suaramu
anak-anak molek ranah Minang
yang tertawa riang setiap datang
yang gemanya akan kubawa pulang.

Selalu ada air mata
pada hari-hari akhir di mana saja
di sini ada air mata lelaki
ditipkan kabut misteri.

Rangkuti adakah gunung dan kabut di hatimu
Rangkuti adakah saluang dan kerudung di anganmu
Rangkuti adakah mosaik di jejak langkahmu.

Kayutanam, Desember 1997
"Puisi: Kayutanam Desember Hari Keduabelas (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Kayutanam Desember Hari Keduabelas
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.