Puisi: Sajak Orang Mabuk (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Sajak Orang Mabuk" menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian akan kehadiran Tuhan. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan penuh ...
Sajak Orang Mabuk

Karena hidup penuh keterbatasan
Kupilih api cinta abadi
Membara dalam dadamu
Allah, sambutlah hatiku
Yang terbakar api itu.

Karena hidup penuh keterikatan
Kupilih kebebasan dalam apimu
Bakarlah seluruh diriku
O, Allah
Kuingin debu jiwaku
Mengalir abadi dalam darahmu.

Bertahun-tahun aku mabuk
Bermalam-malam aku tenggelam
Dalam gelombang kerinduan
Luluh dalam apimu.

1991

Sumber: Sembahyang Rumputan (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Orang Mabuk" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan spiritual seseorang yang tenggelam dalam gelombang kerinduan dan keinginan untuk bersatu dengan Yang Maha Kuasa. Dengan menggunakan metafora mabuk dan api cinta, penyair menciptakan suasana yang memikat dan mendalam.

Metafora Api Cinta Abadi: Penyair menggunakan metafora api cinta abadi untuk merujuk kepada keinginan yang mendalam untuk bersatu dengan Tuhan. Api cinta adalah simbol keabadian dan kehangatan yang terus membara di dalam diri, menuntun pelaku untuk mencari Tuhan dalam cinta yang abadi dan tak terbatas.

Kebebasan dalam Apimu: Puisi ini menggambarkan keinginan untuk kebebasan dalam kehadiran Tuhan. Penyair ingin membebaskan dirinya dalam api kehadiran Tuhan, membiarkan dirinya terbakar dan luluh dalam kebesaran dan kehangatan Tuhan. Ini menciptakan gambaran tentang keinginan untuk bersatu dengan Yang Maha Esa.

Perjalanan Spiritual: Puisi ini juga menggambarkan perjalanan spiritual seseorang yang telah bertahun-tahun tenggelam dalam gelombang kerinduan akan Tuhan. Metafora mabuk dan tenggelam dalam gelombang kerinduan menjadi gambaran tentang pencarian yang mendalam dan kerinduan yang tak terbatas akan kehadiran Tuhan.

Keinginan untuk Bersatu dengan Tuhan: Penyair dengan lugas menyatakan keinginannya untuk bersatu dengan Tuhan, untuk mengalir abadi dalam darah Tuhan. Ini mencerminkan keinginan yang mendalam untuk bersatu secara spiritual dengan Yang Maha Kuasa, merasakan kehadiran-Nya dalam setiap detik kehidupan.

Puisi "Sajak Orang Mabuk" adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian akan kehadiran Tuhan. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna, penyair berhasil menyampaikan keinginan yang mendalam untuk bersatu dengan Tuhan, untuk mengalir dalam keabadian dan cinta-Nya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna kehidupan, keberadaan Tuhan, dan perjalanan spiritual yang tak pernah berhenti.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Sajak Orang Mabuk
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.