Puisi: Dua Jembatan, Mirabeau & Asemka (Karya Remy Sylado)

Puisi "Dua Jembatan: Mirabeau & Asemka" memberikan penghormatan terhadap seni lokal dan menantang pembaca untuk mempertimbangkan kembali nilai dan ...
Dua Jembatan:
Mirabeau & Asemka

Mengapa orang mau dengar Apollinaire
Yang berkisah tentang kebohongan dunia
– Et Sous le pont Mirabeau coule la Seine
– Et nous amours
– ?

Mengapa tak mau dengar Remifasolasido
Yang berkisah tentang kejujuran dunia
– Ning ngisore kreteg Asemka iku
– Akeh umbele Cino
– ?

Sumber: Puisi Mbeling (2004)

Analisis Puisi:
Puisi "Dua Jembatan: Mirabeau & Asemka" karya Remy Sylado menyajikan perbandingan antara dua jembatan yang berbeda, Mirabeau di Prancis dan Asemka di Indonesia, sebagai simbol perbedaan dalam menerima dan menghargai karya seni serta kebenaran dalam kehidupan.

Perbandingan Antara Seni Barat dan Seni Lokal: Puisi ini menggambarkan perbandingan antara karya seni Barat, yang diwakili oleh puisi Apollinaire, dan seni lokal Indonesia, yang diwakili oleh nada musik "Remifasolasido" dan suasana pasar Asemka. Hal ini mencerminkan kontras antara pengakuan dunia terhadap seni Barat dan kurangnya penghargaan terhadap seni lokal.

Tema Kebenaran dan Kehidupan: Melalui dua jembatan yang berbeda, puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya mengenali kebenaran dalam kehidupan. Mirabeau, yang disebutkan dalam puisi Apollinaire, mewakili kebohongan dan ilusi dunia, sementara Asemka, pasar di Indonesia, mewakili kejujuran dan kehidupan sehari-hari.

Penghormatan Terhadap Karya Lokal: Sylado menyoroti ironi di mana masyarakat lebih cenderung menghargai karya seni Barat daripada seni lokal. Dia menanyakan mengapa orang lebih mau mendengarkan dan menghargai karya seni Barat daripada seni lokal, meskipun keduanya memiliki nilai seni yang sama-sama berharga.

Bahasa dan Imaji: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, dengan memadukan puisi Apollinaire yang elegan dengan nada musik sederhana "Remifasolasido" dan suasana pasar Asemka. Ini menciptakan gambaran yang kontras antara keanggunan dan kesederhanaan.

Pemikiran Kritis terhadap Pengaruh Asing: Sylado menunjukkan keprihatinannya terhadap dominasi budaya asing dan ketidakmampuan masyarakat untuk menghargai dan memelihara warisan budaya lokal mereka sendiri. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak negara berkembang dalam mempertahankan identitas budaya mereka dalam menghadapi globalisasi.

Puisi "Dua Jembatan: Mirabeau & Asemka" memberikan penghormatan terhadap seni lokal dan menantang pembaca untuk mempertimbangkan kembali nilai dan makna di balik karya seni, serta untuk lebih menghargai kekayaan budaya mereka sendiri.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Dua Jembatan Mirabeau & Asemka
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.