Puisi: Pada Sebuah Pulau (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Pada Sebuah Pulau" karya Goenawan Mohamad menghadirkan gambaran alam yang megah namun juga rapuh, serta menimbulkan kesadaran akan ...
Pada Sebuah Pulau

Badai hanya pulang gema, di sini, seperti ratap pulau
dari karang-karang kambria
yang gelap.

Pantai mengangakan rahang, menelan waktu
yang datang bertubuhkan
gelombang.

Tanah melulur
ekulaptus.
Sejarah menembus.

Pada batukapur tua ia menyusun sember itu - yang akhirnya tak ada.
Beratus tahun kemudian ia pun kembali,
jejak, kerak, sisa, tanda: fana, barangkali tak fana.

1994

Sumber: Misalkan Kita di Sarajevo (1998)

Analisis Puisi:
Puisi "Pada Sebuah Pulau" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran-gambaran alam dan refleksi tentang keabadian dan perubahan. Dengan penggunaan bahasa yang padat dan imajinatif, Mohamad menghadirkan suasana pulau sebagai metafora bagi kehidupan dan sejarah.

Gambaran Alam dan Kehidupan Pulau: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana pulau yang penuh dengan keajaiban alam. Badai yang berlalu meninggalkan gema yang menyedihkan, dan pantai yang menganga rahangnya menghadap gelombang yang terus bergerak. Gambaran ini menciptakan atmosfer yang dramatis dan mengesankan kebesaran alam serta kerentanan manusia di hadapannya.

Keabadian dan Perubahan: Melalui gambaran batu kapur tua yang menyusun sember, Mohamad menggambarkan keabadian dan perubahan dalam sejarah. Meskipun sember itu akhirnya tak ada, ratusan tahun kemudian, jejak dan sisa-sisa sejarah masih tetap ada, meski mungkin telah mengalami transformasi atau kehancuran sebagian. Ini merujuk pada siklus kehidupan, di mana segala sesuatu berubah namun juga meninggalkan jejak keberadaannya.

Kehidupan dan Kehancuran: Pulau dalam puisi ini juga menjadi simbol kehidupan dan kehancuran. Sebagai tempat yang hidup dan berkesan, pulau juga menyaksikan kehancuran dan kepergian. Namun, dalam setiap kerak dan jejak yang ditinggalkannya, ada keabadian yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama.

Kesadaran akan Kehilangan dan Kekuatan Alam: Puisi ini menghadirkan kesadaran akan kerentanan manusia dan kekuatan alam yang mengaturnya. Meskipun pulau dapat merasakan badai dan kerusakan, keindahannya tetap mempesona dan memberikan kesan abadi. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan siklus kehidupan dan ketidakberdayaan manusia di hadapan alam yang begitu besar.

Puisi "Pada Sebuah Pulau" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan, sejarah, dan kekuatan alam. Dengan menggambarkan suasana pulau sebagai metafora, Mohamad mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keabadian, perubahan, kehidupan, dan kehancuran. Puisi ini menghadirkan gambaran alam yang megah namun juga rapuh, serta menimbulkan kesadaran akan kerentanan manusia di hadapan kekuatan alam yang begitu besar.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Pada Sebuah Pulau
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.