Puisi: Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi: Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago Karya: Sapardi Djoko Damono
Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago


“Siapakah namamu?” Barangkali aku setengah tertidur waktu kautanyakan itu lagi. Bangku-bangku yang separo kosong, beberapa wajah yang seperti mata tombak, dan dari jendela: siluet di atas dasar hitam. Aku pun tak pernah menjawabmu, bahkan ketika kautanyakan jam berapa saat kematianku, sebab kau toh tak pernah ada tatkala aku sepenuhnya terjaga.

Baiklah, hari ini kita namakan saja ia ketakutan, atau apa sajalah. Di saat lain barangkali ia menjadi milik seorang pahlawan, atau seorang budak, atau pak guru yang mengajar anak-anak bernyanyi – tetapi manakah yang lebih deras denyutnya, jantung manusia atau arloji (yang biasa menghitung nafas kita), ketika seorang membayangkan sepucuk pestol teracu ke arahnya? Atau tak usah saja kita namakan apa-apa; kau pun sibuk mengulang-ulang pertanyaan yang itu-itu juga, sementara aku hanya separo terjaga.

Seandainya -


Sumber: Horison (Januari, 1974)

Catatan:
Puisi Narsisus kemudian hari dimasukkan ke dalam buku Mata Pisau (1974).

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.