Puisi: Babibubabubabibli (Karya Beni Setia)

Puisi "Babibubabubabibli" karya Beni Setia mengkritik keserakahan, ketidaksetaraan sosial, dan mendorong pembaca untuk merenungkan perilaku dan ...
Babibubabubabibli


Lemak babi jelas haram
karena berasal dari babi.
Tapi:
Bagaimana dengan babi lemak?

Sang cu pat-kay
yang memakan apa saja
dan setiap saat ingin makan
sehingga tubuhnya berlemak?

Dan bagaimana dengan si tidak berlemak
tapi terus memakan apa saja di mana saja
dan dengan merenggut apa
yang tersedia di tangan
anak-anak rakyat si duafa?


Analisis Puisi:
Puisi "Babibubabubabibli" karya Beni Setia adalah karya yang menyajikan pemikiran kompleks tentang keserakahan, moralitas, dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Dalam puisi ini, penggunaan kata-kata yang berulang-ulang seperti "babi" dan "lemak" menciptakan efek repetitif yang membingungkan, yang pada gilirannya mendorong pembaca untuk merenungkan pesan yang lebih dalam.

Keserakahan dan Moralitas: Puisi ini dibuka dengan pernyataan bahwa lemak babi adalah haram karena berasal dari babi. Namun, puisi ini dengan cepat mengajukan pertanyaan tentang keserakahan manusia dengan mengaitkannya dengan "babi lemak" dan orang yang terus makan tanpa henti. Hal ini menciptakan perbandingan antara babi dan manusia dalam konteks moralitas dan etika.

Kesetaraan dan Ketidaksetaraan: Puisi ini juga menggambarkan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Ada perbandingan yang dibuat antara orang yang memiliki kemampuan untuk terus makan tanpa henti dengan orang yang kurang beruntung (si duafa). Ini mencerminkan realitas sosial di mana beberapa orang memiliki lebih banyak sumber daya dan kesempatan daripada yang lain, sehingga menciptakan ketidaksetaraan yang signifikan.

Penggunaan Kata-Kata Berulang: Penggunaan kata-kata yang berulang, seperti "babi," "lemak," dan "makan," menciptakan kesan obsesi dan ketergantungan pada hal-hal duniawi. Ini mungkin dimaksudkan untuk mengkritik masyarakat yang terlalu fokus pada kesenangan materi dan keserakahan, tanpa mempertimbangkan akibat sosial dan moralnya.

Pesan Tersembunyi: Puisi ini mungkin memiliki pesan tersembunyi tentang pentingnya menilai ulang nilai-nilai dan prioritas kita dalam kehidupan. Penggunaan metafora dan perbandingan antara manusia dan babi mengajak pembaca untuk merenungkan sikap dan perilaku mereka sendiri dalam konteks masyarakat yang kompleks dan seringkali tidak adil.

Puisi "Babibubabubabibli" karya Beni Setia adalah karya yang rumit dan mengandung banyak lapisan makna. Ini mengkritik keserakahan, ketidaksetaraan sosial, dan mendorong pembaca untuk merenungkan perilaku dan nilai-nilai mereka sendiri dalam masyarakat. Dengan menggunakan repetisi kata-kata, puisi ini menciptakan efek yang membingungkan dan mengundang refleksi yang mendalam.

Beni Setia
Puisi: Babibubabubabibli
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.