Puisi: Dalam Tahiat (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Dalam Tahiat" karya Mustofa Bisri menyoroti momen penting dalam sebuah ibadah dan mengajak untuk merenungkan kesempatan yang diberikan saat ...
Dalam Tahiat


Dalam tahiat
kulihat wajahmu berkelebat
ke mana gerangan kau berangkat?
berhentilah sesaat
beri aku kesempatan munajat
atau sekedar menatap isyarat
sebelum nafsuku menghentikan salat.  


1415 H

Sumber: Wekwekwek (1996)

Analisis Puisi:
Dalam puisi "Dalam Tahiat", Mustofa Bisri mengeksplorasi momen dalam sebuah ibadah salat, fokusnya adalah pada tahiat, posisi dalam salat yang paling inti dan merenungkan. Meskipun pendek, puisi ini memuat kedalaman yang menarik.

Refleksi tentang Tahiat: Tahiat adalah momen kunci dalam salat, di mana seseorang memusatkan perhatian dan memanjatkan doa kepada Tuhan. Penyair menunjukkan rasa penasaran dan perhatian akan kepergian seseorang dalam tahiat, meminta seseorang itu berhenti sejenak agar ia memiliki kesempatan untuk melakukan munajat (doa pribadi) atau setidaknya melihat isyarat yang diberikan sebelum salatnya terhenti.

Kontemplasi dan Keinginan untuk Mendekati Tuhan: Puisi ini mencerminkan keinginan yang mendalam untuk berkomunikasi dengan Tuhan, baik melalui doa maupun tanda atau isyarat yang mungkin dapat diterjemahkan dan dimaknai oleh individu yang tengah beribadah.

Kekuatan dalam Kesederhanaan: Walaupun pendek, puisi ini memiliki kekuatan dalam kesederhanaan yang dimiliki oleh setiap baris. Penyair dengan cermat menyajikan momen penting dan menyoroti esensi dari sebuah ibadah dalam kerendahan hati.

Pesan dan Makna yang Dikandung: Puisi "Dalam Tahiat" mengajak pembaca untuk merenungkan betapa pentingnya momen-momen kecil dalam ibadah. Hal ini menekankan pentingnya konsentrasi penuh dan kesempatan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan dalam kesunyian, kesederhanaan, dan keheningan.

Dengan kesederhanaan yang dimilikinya, puisi ini berhasil menyuguhkan sebuah pesan spiritual yang dalam, menyoroti momen penting dalam sebuah ibadah dan mengajak untuk merenungkan kesempatan yang diberikan saat berkomunikasi dengan Tuhan dalam salat.

Mustofa Bisri
Puisi: Dalam Tahiat
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.