Puisi: Masih Ada Tembang itu (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Masih Ada Tembang itu" karya Diah Hadaning mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehidupan, keasingan diri, dan keabadian dalam kondisi ...
Masih Ada Tembang itu

Dalam badai
suara apa bisa dipercaya
dalam hiruk pikuk kota
bicara siapa bisa dipercaya
reruntuhan belum dibangun kembali
simpan erang abadi
perempuan rahim terbelati.

Dalam badai
telah asing suara diri
dalam galau musim
janji siapa bisa dipatri.

Di celah gedung tinggi
di balik kampung terbakar
masih ada tembang itu
merayapi debu
mencari ruang sunyimu
jika orang jalanan telah tidur
tembang itu melulur.

Desember, 1998

Analisis Puisi:

Puisi "Masih Ada Tembang itu" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang sarat dengan gambaran visual dan makna filosofis tentang kehidupan, kehancuran, dan keabadian.

Tema Kehidupan dan Kehancuran: Puisi ini membawa tema tentang kehidupan di tengah-tengah kehancuran. Diah Hadaning menggambarkan suasana "badai" dan "hiruk pikuk kota" sebagai metafora dari tantangan dan kekacauan dalam hidup.

Pertanyaan akan Kepercayaan: Penyair menanyakan kepercayaan akan suara dan bicara dalam kondisi sulit seperti badai dan kekacauan kota. Ini menyoroti keraguan dan ketidakpastian yang sering muncul dalam keadaan sulit.

Simbolisme Reruntuhan dan Reruntuhan Batin: Reruntuhan fisik yang belum dibangun kembali merupakan simbol dari kerusakan dan kehancuran di dunia fisik, sementara "perempuan rahim terbelati" mewakili kehancuran batin dan emosional.

Keasingan Diri dan Pencarian Identitas: Penyair merenungkan keasingan diri dalam kekacauan dan galau musim. Ini mencerminkan pencarian akan jati diri dan makna hidup di tengah-tengah keadaan sulit.

Tembang sebagai Simbol Keabadian: Tembang yang masih ada, meskipun di tengah reruntuhan dan kehancuran, menjadi simbol keabadian dan ketenangan. Tembang ini melambangkan keindahan dan kearifan yang tetap ada di tengah-tengah kekacauan dunia.

Gambaran Visual yang Kuat: Puisi ini menggunakan gambaran visual yang kuat, seperti "celah gedung tinggi" dan "balik kampung terbakar", untuk mengekspresikan keadaan fisik dan emosional yang rumit.

Puisi "Masih Ada Tembang itu" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan di tengah-tengah kehancuran dan kekacauan. Dengan menggunakan simbolisme yang kuat dan gambaran visual yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehidupan, keasingan diri, dan keabadian dalam kondisi sulit.

Puisi: Masih Ada Tembang itu
Puisi: Masih Ada Tembang itu
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.