Analisis Puisi:
Puisi "Buat sebuah Nama" karya Ajip Rosidi menghadirkan kritik tajam terhadap pemimpin dan keadaan politik yang terdapat dalam tanah air.
Keikhlasan dan Kebenaran: Pembukaan puisi dengan menyebutkan pemberian darah kepada bumi pertiwi menyoroti keikhlasan dan pengabdian terhadap tanah air. Namun, pemimpin dianggap sebagai pemain sulap yang bersumpah atas nama Tuhan hanya demi kekuasaan.
Pemimpin dan Kedudukan: Puisi menyuarakan ketidakpuasan terhadap pemimpin yang lebih fokus pada pangkat dan kedudukan daripada pada tanggung jawabnya terhadap rakyat. Sumpah atas nama Tuhan dianggap hampa makna jika hanya untuk kepentingan pribadi.
Cinta terhadap Kemerdekaan: Puisi menggambarkan sikap penulis yang menolak kehidupan yang penuh dengan kemewahan duniawi dan bergelimang kekayaan. Keputusan untuk memilih keadilan sebagai bentuk cinta terhadap kemerdekaan menunjukkan kesetiaan pada nilai-nilai yang seharusnya menjadi landasan pembangunan negara.
Pidato dan Slogan Tanpa Arti: Penyair menyindir pidato-pidato dan slogan-slogan kosong yang diucapkan oleh pemimpin, tanpa memberikan dampak nyata pada kehidupan sehari-hari rakyat. Slogan-slogan tersebut dinilai tidak memiliki arti konkret dan hanya menjadi retorika politik.
Kritik terhadap Kemewahan: Penolakan terhadap kehidupan manusia-budak yang diwarnai oleh kemewahan menjadi bukti nyata kesederhanaan dan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip keadilan. Ini menciptakan kontras dengan kehidupan pemimpin yang dinilai lebih memilih kehidupan mewah.
Puisi "Buat sebuah Nama" karya Ajip Rosidi adalah suara kritis yang menggambarkan kekecewaan terhadap kepemimpinan yang tidak memprioritaskan kepentingan rakyat. Penyair menegaskan pentingnya keikhlasan, keadilan, dan cinta terhadap kemerdekaan sebagai landasan utama dalam membangun dan memimpin sebuah bangsa. Puisi ini bukan hanya sebuah kritik, tetapi juga panggilan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang seharusnya menjadi dasar pembangunan dan pemerintahan di tanah air.
Karya: Ajip Rosidi
Biodata Ajip Rosidi:
- Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
- Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
- Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.