Analisis Puisi:
Puisi "On Test" karya Asrul Sani adalah sebuah karya sastra yang mengundang pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan hidup, pertanyaan eksistensial, dan pencarian identitas.
Pergulatan Eksistensial: Puisi ini terbuka dengan kalimat "Engkau akan kubawa pergi / Dari candi ini," yang menciptakan suasana perpisahan atau perubahan. Ini dapat diartikan sebagai perpisahan dengan masa lalu atau identitas yang dikenal. Seluruh puisi menggambarkan perasaan perubahan dan pencarian eksistensial.
Pertanyaan Tentang Manusia dan Cinta: Puisi ini mengajukan pertanyaan tentang esensi manusia dan cinta. Pernyataan "Tidak hanya punya kita / Dan cinta mungkin kabur / Dalam kabut debu / Dan hidup menderu / Melingkungi engkau dan aku" menggambarkan keraguan dan kebingungan yang sering muncul dalam perjalanan hidup.
Perjalanan Menuju Tujuan yang Tak Pasti: Puisi ini menciptakan gambaran tentang perjalanan yang panjang dan tak pasti. "Jalan panjang / Sampai di mana dunia terkembang?" menggambarkan ketidakpastian akan tujuan akhir. Pembaca diundang untuk merenungkan apakah ada tujuan pasti dalam hidup atau jika hidup itu sendiri adalah perjalanan.
Pandangan Terbatas: Pernyataan "Mata terlalu / Singkat untuk itu" menyoroti keterbatasan pandangan manusia. Ini menggambarkan betapa sulitnya memahami dunia dan makna hidup dalam sekejap mata.
Pertemuan dengan Orang Lain: Puisi ini mengakhiri dengan kata-kata "Di sana ada mereka, / Di sana ada mereka," yang mengisyaratkan bahwa di dalam perjalanan ini, ada pertemuan dan interaksi dengan orang lain. Ini menunjukkan bahwa dalam pencarian identitas dan arti hidup, kita sering kali bertemu dengan orang lain yang memiliki pengalaman dan cerita mereka sendiri.
Struktur dan Gaya Bahasa: Puisi ini memiliki struktur yang sederhana dan bahasa yang lugas. Asrul Sani menggunakan kata-kata yang singkat dan efektif untuk menyampaikan pesannya.
Puisi "On Test" adalah karya sastra yang memprovokasi pemikiran tentang makna hidup, identitas, dan perjalanan eksistensial. Dengan kata-kata yang sederhana, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia.