Puisi: Senja Pun Jadi Kecil Kota Pun Jadi Putih (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Senja Pun Jadi Kecil Kota Pun Jadi Putih" menciptakan suasana yang meresapi pembaca dengan ketidakpastian, keheningan, dan kebahagiaan dalam ..
Senja Pun Jadi Kecil, Kota Pun Jadi Putih


Senja pun jadi kecil
Kota pun jadi putih
Di subway
Aku tak tahu saat pun sampai

Ketika berayun musim
Dari sayap langit yang beku
Ketika burung-burung, di rumput-rumput dingin
Terhenti mempermainkan waktu

Ketika kita berdiri sunyi
Pada dinding biru ini
Menghitung ketidakpastian dan bahagia.
Menunggu seluruh usia.
 

1966

Sumber: Horison (September, 1966)

Analisis Puisi:
Puisi "Senja Pun Jadi Kecil Kota Pun Jadi Putih" karya Goenawan Mohamad menggambarkan atmosfer senja yang misterius dan kesunyian kota dalam sebuah suasana kontemplatif.

Atmosfer Senja yang Melankolis: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana senja yang melankolis. Deskripsi tentang senja yang menjadi kecil memberikan kesan keheningan dan kelembutan, menggambarkan saat-saat menjelang malam.

Metafora Kota yang Putih: Kota yang menjadi putih dapat diartikan sebagai citra kebersihan atau kesucian, tetapi juga mungkin merujuk pada kekosongan atau ketidakpastian. Metafora ini memberikan dimensi keabstrakan pada gambaran kota.

Subway sebagai Simbol Perjalanan: Penggunaan subway (kereta bawah tanah) menciptakan konsep perjalanan fisik dan metaforis. Subway sering kali melambangkan pergerakan dan perubahan, yang dapat mengarah pada pencarian makna atau misteri dalam hidup.

Saat yang Tidak Terukur: Penggunaan "Aku tak tahu saat pun sampai" menyiratkan ketidakpastian waktu dan eksistensi. Hal ini menekankan pada esensi perjalanan hidup yang penuh dengan ketidakpastian.

Penggambaran Alam dan Alam Bawah Sadar: Puisi ini memuat elemen alam, seperti sayap langit yang beku dan burung-burung di rumput dingin. Hal ini dapat diartikan sebagai elemen alam yang mencerminkan alam bawah sadar, tempat pemikiran dan perasaan yang tidak terucapkan.

Ketidakpastian dan Bahagia: Baris "Menghitung ketidakpastian dan bahagia" menunjukkan perpaduan antara ketidakpastian hidup dan keberanian untuk merayakan kebahagiaan. Ini menciptakan perpaduan antara unsur realitas dan optimisme dalam menghadapi ketidakpastian.

Sunyi dan Perhitungan Usia: Penggambaran kita yang "berdiri sunyi" menciptakan atmosfer kesunyian, sementara "Menghitung ketidakpastian dan bahagia" mengarah pada introspeksi dan refleksi atas hidup yang telah dijalani.

Puisi "Senja Pun Jadi Kecil Kota Pun Jadi Putih" merupakan karya yang menggabungkan citra senja, kota, dan perjalanan sebagai simbol-simbol yang mendalam dan penuh makna. Goenawan Mohamad berhasil menciptakan suasana yang meresapi pembaca dengan ketidakpastian, keheningan, dan kebahagiaan dalam perjalanan hidup. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung atas esensi kehidupan dan keindahan di dalamnya.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Senja Pun Jadi Kecil Kota Pun Jadi Putih
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.