Puisi: Padang Sang (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi: Padang Sang Karya: D. Zawawi Imron
Padang Sang


Persasat bondongan semut
orang-orang mengalir ke alun-alun
keris dan golok di pinggang-pinggang
Mereka sudah pamit pada isterinya
Mereka sudah mencium pipi anaknya
untuk tidak kembali pulang
lantaran tak ada dalam sejarah
orang Madura takut bermandi darah
Lalu langkah-langkah membanjir
dari punuk-punuk sapi kerapan
Mereka turun
dari baling-baling musim penghujan.

Maka datanglah
Pangeran Batu Putih
berbusana serba putih
menunggang kuda putih
di bawah kibaran bendera putih
berpengiring tombak
pedang.

Duh, Pengeran Lor!
mestika orang Sumekar
Nanda tak usah turun ke medan!
Biar paman yang mangsu perang

Paman!
Nanda adalah raja
Negara dan rakyat adalah saya
Rakyatku pergi berperang
Nanda tak boleh tidur di ranjang

Demi anak putu!
Yang mungkin disebut orang
keturunan laki-laki tak berempedu
sarang serangga tidak bermadu.

Burung gagak dari utara
Menyambar jatuh kuluk Sang Raja
Apa gerangan maknanya?


Sumber: Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996)

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Padang Sang
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.