Puisi: Doa Kemerdekaan (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Doa Kemerdekaan" mendeskripsikan berbagai aspek dan harapan terkait kemerdekaan, baik yang bersifat fisik maupun spiritual, memohon petunjuk ..
Doa Kemerdekaan


Ya Allah ya Tuhan kami
Di hari kemerdekaan negeri kami
Kami memohon kepada-Mu, ya Allah
Ilhamilah kami untuk dapat menyadari dan mensyukuri
Dengan benar rahmat agung anugerah-Mu,
Nikmat kemerdekaan kami.

Berilah kepada kami dan pemimpin-pemimpin kami
Kecerdasan memahami arti kemerdekaan yang benar
Berpuluh tahun kami dijajah oleh kebodohan kami
Berpuluh tahun kami dijajah oleh bangsa asing dan bangsa sendiri
Dan kini setelah merasa merdeka kami mulai dijajah
Oleh nafsu dan kedengkian kami sendiri
Ya Allah ya Tuhan kami,
Jajahlah kami, jajahlah kami oleh-Mu sendiri
Merdekakanlah kami
Jangan biarkan selain-Mu, termasuk diri-diri kami,
Ikut menjajah kami.

Jangan biarkan kami terus menjadi hamba-hamba-Mu
Yang tidak menyadari kehambaan
Jangan biarkan kami terus menjadi bangsa budak
Yang tidak menyadari kebudakan
Kuatkanlah kami untuk hanya menghamba kepada-Mu
Dan menjadi tuan atas diri-diri kami.

Ya Allah ya Tuhan kami Yang Mahabijaksana
Karuniailah pemimpin-pemimpin kami kearifan dan kebijaksanaan
Bukakanlah hati mereka bagi menjunjung tinggi kejujuran dan menegakkan keadilan
Bagi mementingkan kepentingan bersama melebihi kepentingan sendiri
Karuniailah bangsa kami pemahaman terhadap makna kemerdekaan yang sesungguhnya
Agar dapat membedakan antara demokrasi dan anarki.
Karuniailah kaum beragama kami pemahaman terhadap makna agama yang sebenarnya
Agar dapat membedakan antara jihad di jalan Tuhan dan jihad di jalan setan.

Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Pengampun
Ampunilah dosa-dosa kami dan para pemimpin kami
Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Kasihi dan sayangilah kami seperti Engkau mengasihi dan menyayangi para kekasih-Mu.

Amin.


Sumber: Negeri Daging (2002)

Analisis Puisi:
Puisi ini adalah sebuah ungkapan doa yang menggambarkan rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan dalam konteks peringatan hari kemerdekaan suatu negara. Mustofa Bisri dengan penuh kesadaran mendeskripsikan berbagai aspek dan harapan terkait kemerdekaan, baik yang bersifat fisik maupun spiritual, memohon petunjuk dan anugerah dari Tuhan.

Permohonan Kesadaran dan Syukur: Penyair memohon kepada Tuhan untuk diberikan pemahaman yang benar akan anugerah kemerdekaan. Dalam doanya, terlihat rasa syukur yang mendalam atas nikmat kemerdekaan yang diberikan dan kesadaran akan kebesaran nikmat tersebut.

Kritis terhadap Kondisi Kemerdekaan: Puisi ini menggambarkan sudut pandang kritis terhadap kondisi kemerdekaan. Penyair mengungkapkan kegelisahan atas "penjajahan" baru yang terjadi setelah merdeka, seperti ketertjajaan oleh nafsu dan kedengkian sendiri, bahkan oleh diri dan bangsa sendiri.

Permohonan Kesadaran Rohani dan Kepemimpinan: Doa terkait pemimpin dan kebijaksanaan menyoroti kebutuhan akan kepemimpinan yang adil, jujur, dan bijaksana. Ada aspirasi agar pemimpin memiliki kemampuan untuk memperjuangkan keadilan dan kepentingan bersama.

Permohonan untuk Kesadaran Beragama dan Moral: Penyair menyoroti kesadaran beragama dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Pemohonan agar pemahaman agama yang sejati dapat membedakan perbuatan baik dan buruk, baik dalam ranah keagamaan maupun sosial-politik.

Permohonan Pengampunan dan Kasih dari Tuhan: Puisi ini mengakhiri dengan permohonan ampunan dan kasih sayang dari Tuhan bagi kesalahan-kesalahan individu dan pemimpin. Ada kesadaran yang mendalam atas kebutuhan akan pengampunan dan belas kasih dalam hidup manusia.

Puisi "Doa Kemerdekaan" adalah sebuah doa yang mendalam, penuh kesadaran, dan aspiratif. Menyoroti aspek kritis terhadap kemerdekaan, baik secara fisik maupun spiritual, serta memohon petunjuk, kebijaksanaan, dan pengampunan dari Tuhan bagi diri sendiri, para pemimpin, dan bangsa secara keseluruhan. Puisi ini mencerminkan kesadaran moral dan spiritual yang mendalam dalam konteks kemerdekaan dan kehidupan sosial.

Mustofa Bisri
Puisi: Doa Kemerdekaan
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.