Puisi: Beruang Es (Karya Taufiq Ismail)

Melalui puisi "Beruang Es", Taufiq Ismail berhasil menghadirkan gambaran yang jelas tentang kehidupan dan karakteristik unik beruang es di ...
Beruang Es

Putih bulunya, tambun dan berkaki empat
Namanya beruang tapi pintar betul berenang
Kalau dia berjalan amatlah lambat
Ke kiri agak bergoyang, ke kanan agak bergoyang

Di manakah beruang es tempat tinggalnya?
Di tempat yang banyak es dan dingin sekali
Paling utara di dunia, namanya kutub utara
Di sana manusia tinggal tidak berani

Di Kutub Utara dingin bukan kepalang
Air laut jadi es lantas menggumpal jadi gunung beku
Di situ beruang es berjalan dan berenang
Yang jantan, betina dan anak-anaknya yang lucu

Bulunya putih dan amatlah tebalnya
Untuk menahan dingin di kutub utara
Beruang es dewasa sampai lima ratus kilo beratnya
Ikan di laut makanannya yang paling utama

Di kutub utara matahari sering tidak kelihatan
Dalam gelap itu yang jantan berjalan mencari makanan
Kalau ikan tidak ada, wah, kasihan
Yang betina biasanya tidur saja agar tidak begitu kedinginan.

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Beruang Es" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan karakteristik beruang kutub di lingkungan alam mereka yang dingin dan penuh es. Dengan bahasa yang sederhana namun menggugah imaji, puisi ini memperkenalkan pembaca pada kehidupan unik dan adaptasi beruang es di habitatnya yang ekstrem.

Deskripsi Fisik dan Sifat Beruang Es: Puisi ini menggambarkan secara visual beruang es dengan bulu putih, badan yang tambun, dan memiliki empat kaki yang kokoh. Meskipun berjalan lambat, beruang es sangat pandai berenang. Penggambaran ini memberikan gambaran yang jelas tentang fisik dan sifat alami beruang es.

Habitat dan Lingkungan: Beruang es hidup di lingkungan yang paling utara di dunia, yaitu kutub utara, di mana es dan dingin meliputi sekitarnya. Penggambaran ini menunjukkan bahwa beruang es terbiasa dengan kondisi ekstrem dan memiliki adaptasi yang kuat terhadap lingkungan kutub.

Kehidupan Sehari-hari: Dalam puisi ini, Taufiq Ismail menggambarkan kehidupan sehari-hari beruang es, termasuk pola makan mereka yang didominasi oleh ikan laut. Beruang es jantan berusaha mencari makanan dalam kegelapan, sementara yang betina sering kali beristirahat untuk menghindari kedinginan.

Simbolisme Alam: Puisi ini tidak hanya menggambarkan kehidupan beruang es secara fisik, tetapi juga menyiratkan pesan tentang ketahanan dan adaptasi alamiah terhadap lingkungan yang keras dan ekstrem. Beruang es menjadi simbol dari kekuatan dan daya tahan alam semesta.

Melalui puisi "Beruang Es", Taufiq Ismail berhasil menghadirkan gambaran yang jelas tentang kehidupan dan karakteristik unik beruang es di habitatnya yang penuh es. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keajaiban alam dan adaptasi makhluk hidup di lingkungan yang ekstrem.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Beruang Es
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.