Puisi: Burung Unta (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Burung Unta" karya Taufiq Ismail mengangkat tema tentang keunikan dan keistimewaan burung unta. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh ...
Burung Unta

Burung unta itu burung yang paling besar di dunia
Tapi anehnya dia tidak bisa terbang seperti burung biasa
Karena sayapnya terlalu kecil ukurannya
Jadi tak dapat mengangkat badannya walau pun dia coba

Lehernya panjang dan tegak menjulang
Kakinya kuat, bulunya halus dan indah rupanya
Dia berlari cepat sekali walau pun tak bisa terbang
Sembilanpuluh kilometer dalam sejam kecepatannya

Mengapa dia dikaruniai Tuhan kecepatan yang begitu hebatnya?
Karena dia harus dapat mengelakkan bahaya yang tiba
Bila binatang buas hendak mengejar dan menerkamnya
Dan karena sayapnya tak bisa menerbangkan dirinya

Mari kita tengok telur burung unta di sarangnya
Waduh! Telur burung unta itu berat dan amat besarnya
Sebutir telurnya sampai dua belas ons beratnya
Sama beratnya dengan dua lusin telur ayam kampung biasa

Kalau dia tak bisa lagi menghindar dari bahaya
Dia sembunyikan mukanya ke dalam pasir, itu anehnya
Dan karena kencang lari dia diajar menarik kereta
Tapi dia cepat merasa lelah dalam tugasnya.

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Burung Unta" karya Taufiq Ismail mengangkat tema tentang keunikan dan keistimewaan burung unta. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh dengan gambaran yang kuat, penyair menggambarkan karakteristik fisik dan perilaku burung unta serta memberikan refleksi tentang kehidupan dan kodratnya.

Keunikan Burung Unta: Penyair menjelaskan dengan detail tentang ciri-ciri fisik burung unta yang unik. Mulai dari ukuran tubuh yang besar, sayap yang kecil, leher yang panjang, hingga kecepatan lari yang luar biasa. Gambaran ini membantu pembaca memahami betapa istimewanya burung unta dalam konteks alam.

Ketidakmampuan Terbang dan Kelebihan Lari: Meskipun burung unta memiliki sayap, namun ia tidak mampu terbang karena sayapnya terlalu kecil. Sebagai gantinya, burung unta memiliki kecepatan lari yang luar biasa, mencapai sembilan puluh kilometer per jam. Hal ini menggambarkan bahwa setiap makhluk memiliki kelebihan dan kelemahan yang unik.

Perlindungan dan Kehidupan Bertahan: Penyair menggambarkan bagaimana burung unta harus menghadapi bahaya dan ancaman dari binatang buas. Meskipun tidak bisa terbang, burung unta memiliki cara untuk menghindari bahaya dengan menyembunyikan mukanya ke dalam pasir. Ini mengajarkan kita tentang ketahanan dan kemampuan adaptasi dalam menghadapi tantangan hidup.

Refleksi tentang Kodrat dan Tujuan Hidup: Puisi ini juga mengajak pembaca untuk merenungkan kodrat dan tujuan hidup. Meskipun burung unta tidak bisa terbang, namun ia memiliki peran dan keunikan tersendiri dalam ekosistem. Demikian pula, setiap individu manusia memiliki peran dan potensi yang berbeda-beda, dan penting untuk menerima dan memanfaatkan keunikan tersebut.

Keterbatasan dan Kelelahan: Walaupun memiliki kecepatan lari yang luar biasa, burung unta juga bisa merasa lelah dalam tugasnya. Hal ini menggambarkan bahwa setiap kelebihan juga memiliki batasnya sendiri, dan manusia perlu mengenal keterbatasan diri serta menjaga keseimbangan antara usaha dan istirahat.

Puisi "Burung Unta" karya Taufiq Ismail memberikan gambaran yang mendalam tentang keunikan burung unta serta memberikan refleksi tentang kehidupan dan kodratnya. Melalui gambaran sederhana tentang burung unta, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang peran, kelebihan, keterbatasan, dan tujuan hidup dalam konteks alam semesta yang luas.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Burung Unta
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.