Puisi: Surat Bunga dari Ubud (Karya Putu Oka Sukanta)

Puisi "Surat Bunga dari Ubud" mengekspresikan pesan kuat terkait keindahan dan kesedihan, serta menyoroti kontras antara kedamaian dan kekejaman ...
Surat Bunga dari Ubud


Tak ada perangko buat mengirim
kutempel bunga di pojok amplop

Yang terhormat Dunia
aku tumbuh warna-warni
dari darah pelukis yang dibantai
harumku seharum namanya.

Ubud, 13 Oktober 2004

Sumber: Surat Bunga dari Ubud (2008)

Analisis Puisi:
Puisi "Surat Bunga dari Ubud" karya Putu Oka Sukanta adalah sebuah karya yang singkat namun sarat makna, mengekspresikan pesan kuat terkait keindahan dan kesedihan, serta menyoroti kontras antara kedamaian dan kekejaman di dunia.

Simbolisme Bunga: Puisi ini memanfaatkan bunga sebagai simbol yang kuat. Bunga tidak hanya menggambarkan keindahan dan keharuman, tetapi juga melambangkan kehidupan, kedamaian, dan kesejahteraan. Dalam konteks puisi, bunga juga bisa diartikan sebagai simbol perdamaian dan harapan akan perdamaian.

Absennya Perangko dan Kontras Kehidupan: Ketidakmampuan mengirim surat dengan perangko menekankan kehilangan atau kegagalan dalam mencapai komunikasi atau perdamaian. Ketika penyair menuliskan "aku tumbuh warna-warni dari darah pelukis yang dibantai," ia menyoroti kekejaman dan kesedihan dalam kehidupan, sementara harum bunga menyiratkan keindahan dalam konteks yang tragis.

Pesan terhadap Dunia: Penyair menuliskan surat ini kepada "Dunia", menunjukkan kepeduliannya terhadap peristiwa yang terjadi di dunia ini. Ia menggunakan bunga sebagai perwakilan dari dirinya sendiri dan orang-orang yang teraniaya dan dicederai, menyampaikan bahwa keindahan bisa tumbuh bahkan dari kesedihan dan penderitaan.

Puisi "Surat Bunga dari Ubud" menyampaikan pesan yang dalam tentang kehidupan dan dunia. Menggunakan simbolisme bunga yang indah di tengah-tengah penderitaan dan kekejaman, penyair mengekspresikan harapan akan perdamaian dan keindahan yang muncul dari kesedihan. Puisi ini membangkitkan kesadaran akan kontras kehidupan dan menantang ide bahwa keindahan bisa tumbuh dari penderitaan.

"Puisi Putu Oka Sukanta"
Puisi: Surat Bunga dari Ubud
Karya: Putu Oka Sukanta
© Sepenuhnya. All rights reserved.