Analisis Puisi:
Puisi "Aku Mendengar Suara" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang sederhana namun kuat dalam pesan yang disampaikannya.
Suara dan Derita: Puisi ini dimulai dengan penggambaran suara jeritan hewan yang terluka. Suara-suara ini menciptakan gambaran kehidupan yang penuh dengan penderitaan dan kekerasan. Melalui suara-suara ini, penyair menyoroti derita dan ketidakadilan yang ada di dunia.
Simbolisme Rembulan dan Burung: Ada penggambaran yang kuat tentang tindakan kekerasan dan pengorbanan dalam puisi ini. Perumpamaan tentang seseorang yang "memanah rembulan" menciptakan gambaran tindakan yang sulit dipahami dan mungkin tidak masuk akal. Jatuhnya "anak burung dari sarangnya" adalah gambaran kehilangan, kelemahan, dan ketidakadilan yang tidak terhindarkan dalam kehidupan.
Panggilan untuk Tindakan dan Kesaksian: Puisi ini memuat sebuah panggilan untuk tindakan dan kesaksian. Dengan menyatakan bahwa "orang-orang harus dibangunkan" dan "kesaksian harus diberikan," penyair menekankan pentingnya kepedulian, keadilan, dan tindakan dalam menghadapi penderitaan dan ketidakadilan di dunia ini.
Pelestarian Kehidupan: Puisi ini menegaskan pentingnya menjaga kehidupan. Suara-suara jeritan dan kejatuhan burung menciptakan gambaran tentang rentannya kehidupan dan perlunya kita untuk melindungi dan menjaga keberadaannya.
Dengan menggabungkan gambaran suara-suara penderitaan, tindakan kekerasan, dan panggilan untuk tindakan dan kesaksian, puisi "Aku Mendengar Suara" menyampaikan pesan yang kuat tentang kepedulian, keadilan, dan pelestarian kehidupan. Melalui kata-kata sederhana, penyair menyoroti kompleksitas dan kelemahan manusia serta kebutuhan akan kebaikan dan keadilan dalam masyarakat.
Karya: W.S. Rendra
Biodata W.S. Rendra:
- W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
- W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.