Puisi: Catatan Kota Seorang Pengembara (Karya Diah Hadaning)

Puisi: Catatan Kota Seorang Pengembara Karya: Diah Hadaning
Catatan Kota Seorang Pengembara


Seorang kembara akhirnya pulang
ketika musim tak mampu menidurkan
rasa rindu kota kelahiran lama ditinggalkan
satu pencarian tak kunjung ia temukan
perubahan dan perbaikan
diam-diam membuat catatan
tentang lorong, kali dan jembatan
tentang pohon randu dan pohon waru
tiba-tiba semua telah berubah jadi sejarah
tiba-tiba semua hanya sepotong mimpi
saat kemarau memberi malam dengan suara galau.

Seorang kembara termangu di pinggir kota
dilihatnya kota tua telah penuh taman
kali bening telah keruh hitam limbah tahu
anak-anak sekolah berseliweran melewatinya
tak bicara tentang catatan guru
tapi iklan busana pemancing birahi
lastas sederet nama bintang Barat yang canggih
dalam baku tembak dan baku cinta
lalu mereka ketawa riang
mengingat lakon semalam
inikah bayi-bayi dahulu kucium dahi
saat awal keberangkatan
kembara terus termangu.

Seorang kembara duduk terdiam
bisiknya terenyuh perlahan
Ibu Bumi aku pulang
adakah Kau kenali anakmu
lalu sesenggukan mendekap rumputan
anak-anak sekolah menengok selintasan
mengiranya orang malang korban zaman
lelaki kembara masih sesenggukan
mendekap bumi tanah leluhur keringat bercucuran
waktu mengubahnya jadi cendawan.


Bogor, September 1994

Puisi: Catatan Kota Seorang Pengembara
Puisi: Catatan Kota Seorang Pengembara
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.