Pohon-Pohon Sisa Peradaban
Pohon-pohon sisa peradaban
berebut lahan di hatimu
tumbuh dan tumbang
tanpa sentuhan angin
ranggas dan semi
tanpa suara burung pagi
pohon-pohon sisa peradaban
sebuah tangis sepi setiap subuh bangkit
rantingnya menerpa-nerpa dada
yang kerap alpa menyapa Tuhannya
seorang pelukis tanpa nama kaulah itu
mengabadikannya atas kanvasmu
setelah mengeluarkannya dari dadamu
pada hembusan nafas terakhir
pohon-pohon sisa peradaban
tumbuh dalam dada dan kemungkinan.
1994
Puisi: Pohon-Pohon Sisa Peradaban
Karya: Diah Hadaning