Puisi: Dongeng Kucing (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Dongeng Kucing" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan kehidupan, kematian, dan harapan akan kehidupan setelah kematian.
Dongeng Kucing

Lengking klakson dan rem mobil itu
meninggalkan jejak asap knalpot, debu,
dan seekor kucing yang sekarat.

Di dalam rumah: tangis seorang gadis kecil,
lalu suara menghibur seorang ibu
menyelundupkan ajal ke negeri dongeng.

Jalan memang dibangun untuk mobil,
manusia, dan juga -- tentu saja -- kucing;
tak boleh kita mencurigai campur-tangan-Mu, bukan?

Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Dongeng Kucing" karya Sapardi Djoko Damono merupakan sebuah karya sastra yang singkat namun penuh dengan makna mendalam.

Tema: Tema utama dalam puisi ini adalah kehidupan, kematian, dan keberadaan manusia serta hewan di dunia ini. Puisi ini menyajikan gambaran tentang siklus kehidupan dan kematian yang tak terelakkan.

Struktur dan Gaya Bahasa: Puisi ini terdiri dari empat baris yang singkat namun penuh dengan gambaran yang kuat. Sapardi menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun mengena, dengan kata-kata yang dipilih dengan cermat untuk menggambarkan situasi yang sedih dan dramatis.

Narasi: Puisi ini menggambarkan sebuah kejadian sederhana di jalanan, di mana sebuah mobil meninggalkan jejak debu dan asap knalpot sementara seorang kucing terbaring sekarat. Di dalam rumah, ada tangis seorang gadis kecil yang sedang meratapi kepergian kucing kesayangannya, dan ibunya yang berusaha menghibur dengan menyampaikan bahwa kucing itu pergi ke "negeri dongeng".

Makna Mendalam: Meskipun puisi ini terlihat sederhana, namun menyiratkan makna yang mendalam. Keberadaan kucing yang sekarat menjadi representasi dari keterbatasan dan kerapuhan kehidupan. Tangis seorang gadis kecil mencerminkan kesedihan dan kehilangan yang dialami manusia saat kehilangan sesuatu yang dicintai. Penyebutan "negeri dongeng" oleh ibu gadis kecil menunjukkan upaya untuk menghibur anaknya dengan imajinasi dan harapan atas kehidupan setelah kematian.

Refleksi Kehidupan dan Kematian: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang siklus kehidupan dan kematian yang ada di sekitar kita. Kehadiran kematian, meskipun menyedihkan, menjadi bagian alami dari kehidupan, dan kita harus menerima bahwa semua makhluk hidup akan menghadapi akhirnya.

Puisi "Dongeng Kucing" adalah karya yang menggambarkan kehidupan, kematian, dan harapan akan kehidupan setelah kematian. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun menggugah, Sapardi Djoko Damono mengajak pembaca untuk merenung tentang makna kehidupan dan kematian dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Dongeng Kucing
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.