Puisi: Saruyan, Lelaki Kecil Itu (Karya Cucuk Espe)

Puisi: Saruyan, Lelaki Kecil Itu Karya: Cucuk Espe
Saruyan, Lelaki Kecil Itu


Bisa jadi ini sekedar kata
Atau puisi tanpa makna
Seperti siang malam terjadi
Begitu saja tanpa jeda
Atau iba sekedarnya saja

Lelaki kecil duduk di sengkala senja
Tertunduk menatap harapan kerdil
Pada hidup pengap jauh rasa adil
Tanpa ibu-bapak sigap memanggil

“Saruyan! Tubuhmu lunglai terjaga
Kanak-kanakmu dilibas usia
Telanjang jemari bulat kelereng
Menggenggam jaman tak enteng
Menyulam cita-cita tanpa menggeleng”

Bisa jadi ini sekedar kata
Tentang Saruyan dicincang hujan
Bocah kecil di pertigaan jalan
Sejak mungil tak kenal manja
Apalagi meja makan keluarga

“Akulah Saruyan!
Di rimba kota aku bertahan
Calon preman tak terkalahkan
Tanah Abang - Kampung Rambutan
Orang tuaku hanya ingatan
Keluargaku jalan bantaran
Karena hidup membutuhkan dendam
Di jaman kini remuk redam”

Saruyan dialah Saruyan
Lelaki kecil berparas kotor
Tapi Saruyan bukan calon koruptor
Tidak ada jidat klimis
Atau sorot mata bengis
Apalagi bibir tipis dan kata manis
Sebab Saruyan dibesarkan jalanan
Jauh dari sistem kekerabatan

Ya! Akulah Saruyan calon preman
Bisa jadi ini sekedar kata
Atau puisi tanpa makna.


Jakarta, November 2011

Cucuk Espe
Puisi: Saruyan, Lelaki Kecil Itu
Karya: Cucuk Espe
© Sepenuhnya. All rights reserved.