Puisi: Syair Mata Bayi (Karya: W.S. Rendra)

Puisi "Syair Mata Bayi" karya W.S. Rendra menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian akan kedalaman batin dalam menghadapi konflik dan ...
Syair Mata Bayi

Aku merindukan mata bayi
setelah aku dikhianati mata durjana.
Aku merindukan matahari
karena aku dikerumuni mata gelap.
Aku merindukan mata angin
karena aku disekap oleh mata merah saga.

Wahai, mata pisau!
Mata pisau di mana-mana.
Mata batin! Mata batin!
Hadirlah kamu!
Hadirlah kamu di saat yang rawan ini.
Wahai, mata batin!
Kedalaman yang tak terkira.
Keluasan yang tak terduga.
Harapan di tengah gebalau ancaman.

Cipayung Jaya, 6 November 1998

Sumber: Doa untuk Anak Cucu (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Syair Mata Bayi" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan simbolisme. Dalam puisi ini, penyair mengungkapkan keinginannya untuk kembali kepada sifat murni dan kemurnian yang dimiliki oleh mata seorang bayi. Mari kita telusuri lebih dalam makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Kontras antara Kemurnian dan Kehitaman: Puisi ini dibuka dengan ungkapan kerinduan penyair akan mata bayi setelah dia merasa dikhianati oleh "mata durjana" dan dikerumuni oleh "mata gelap". Mata bayi di sini mewakili kemurnian, kepolosan, dan ketulusan, sementara mata durjana dan gelap mencerminkan kecurangan, kejahatan, dan kegelapan yang ada dalam dunia.

Kerinduan akan Cahaya dan Kebebasan: Penyair juga merindukan matahari dan mata angin, yang merupakan simbol cahaya dan kebebasan. Ketika dia merasa dikelilingi oleh "mata gelap" dan "mata merah saga" yang menekan, dia merindukan cahaya dan kebebasan yang diwakili oleh matahari dan angin. Ini mencerminkan keinginan akan pembebasan dari penindasan dan kegelapan.

Panggilan untuk Kedalaman Batin: Di bait terakhir, penyair memanggil "mata batin" untuk hadir di saat yang rawan ini. Mata batin disini mewakili intuisi, pemahaman yang dalam, dan kebijaksanaan batiniah. Penyair memohon agar kemampuan untuk melihat dan memahami secara dalam hadir untuk memberikan harapan di tengah ancaman dan kekacauan.

Simbolisme Mata Pisau: Penyair juga menyinggung tentang "mata pisau" yang ada di mana-mana. Mata pisau dapat diinterpretasikan sebagai simbol kejahatan, kekerasan, dan ancaman yang ada di sekitar. Hal ini menunjukkan ketegangan dan kecemasan dalam lingkungan yang penuh dengan potensi bahaya.

Puisi "Syair Mata Bayi" karya W.S. Rendra adalah sebuah penggalian emosional dan filosofis tentang kontras antara kemurnian dan kegelapan, kebebasan dan penindasan, serta harapan dan ancaman. Dengan menggunakan gambaran mata sebagai metafora, penyair menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian akan kedalaman batin dalam menghadapi konflik dan tantangan dalam kehidupan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti kemurnian, kebijaksanaan, dan harapan di tengah-tengah ketegangan dan kegelapan yang ada dalam dunia ini.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Syair Mata Bayi
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.