Puisi: Malioboro Sebuah Catatan (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Malioboro Sebuah Catatan" karya Diah Hadaning merangkum nuansa hidup dan aktivitas di tempat yang memiliki daya tarik budaya, sejarah, dan ...
Malioboro Sebuah Catatan


Menyusuri trotoar sepanjang siang
ketika Malioboro diwarnai lalu lalang
lebih baik melepas beban sementara
membiarkan hati terbuka
dan matahari mei menyiram cahaya
menikmati genggaman lelaki berwajah wayang
bicara tentang suka duka perjalanan diri
hidup padang terbuka dengan angin kembara
hidup etalase dengan lampu berwarna
hidup sajak pendek di piring hias
ketika sebuah ulang tahun napak tilas
Malioboro sukmaku yang uro-uro
Malioboro selembar mei asmorodono

Matahari makin meninggi
kudengar tanyanya berulang kali
apa lagi yang kau cari
kereta kuda melintas
bis kota bergegas.


Yogyakarta, Mei 1994

Analisis Puisi:
Puisi "Malioboro Sebuah Catatan" karya Diah Hadaning adalah sebuah catatan perjalanan di sepanjang Malioboro, jalan yang terkenal di Yogyakarta, Indonesia, yang memberikan gambaran tentang suasana, perasaan, dan pengalaman seorang penulis di tempat tersebut.

Deskripsi Lokasi: Penyair dengan detail menggambarkan jalanan Malioboro yang ramai dengan berbagai lalu lalang dan aktivitas sehari-hari. Ia menyoroti kesibukan Malioboro di siang hari, dengan padatnya orang-orang yang bergerak di sepanjang trotoar.

Perasaan dan Refleksi: Penyair mengungkapkan perasaannya yang terbuka ketika menyusuri Malioboro. Ada upaya untuk melepaskan beban sementara dan menikmati momen di sekitar. Terdapat rasa kehangatan ketika dia menyebut tentang bicara dengan seorang lelaki berwajah wayang, yang mungkin menjadi perwakilan dari karakter khas daerah tersebut.

Makna Kehidupan: Ada refleksi kehidupan yang terpancar dari pengamatan di Malioboro. Penyair menggambarkan kehidupan dengan segala kemungkinannya, seperti metfora "hidup padang terbuka dengan angin kembara", yang menggambarkan kehidupan yang berjalan seperti petualangan terbuka dan penuh dengan kejutan.

Atmosfer Lokal: Puisi menggambarkan kehidupan sehari-hari di Malioboro yang terang dan sibuk, dengan keramaian bis kota dan kereta kuda yang melewatinya. Pengamatan ini memunculkan pertanyaan dari matahari tentang apa yang masih dicari penulis, memberi kesan bahwa kehidupan terus berjalan dan menawarkan banyak hal.

Puisi "Malioboro Sebuah Catatan" menggambarkan kehidupan sehari-hari dan pengalaman penulis saat menjelajahi Malioboro. Sebagai catatan perjalanan, puisi ini mencoba merangkum nuansa hidup dan aktivitas di tempat yang memiliki daya tarik budaya, sejarah, dan kehidupan lokal yang khas.

"Puisi: Malioboro Sebuah Catatan (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Malioboro Sebuah Catatan
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.