Puisi: Misa Sepanjang Hari (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi: Misa Sepanjang Hari Karya: Dorothea Rosa Herliany
Misa Sepanjang Hari


Setelah letih merentang perjalanan, kita sampai
di perempatan sejarah. menghitung masa silam
dan mereka-reka masa datang. segala yang telah
kita lakukan sebagai dosa, berhimpit-himpitan
dalam album. berebut di antara mazmur-mazmur dan
doa. dan kita pun belum putuskan perjalanan atau
kembali pulang.

Kata-kata gugur jadi rintihan. percakapan berdesis
dalam isakan. keringat anyir dan darah bersatu
menawar dahagamu yang terlampau kental. engkau imani
taubatku yang mengering di antara dengkur dan igauan.
tubuh beku di antara altar-altar dan bangku panjang.
di antara mazmur dan suara anggur dituangkan.
di seberang mimpi, pancuran dan sungai mati dengan
sendirinya. tiba-tiba kaupadamkan cahaya itu. 

Ruang ini gelap. aku raba dan kucari-cari tongkat
si buta. kutemukan cahaya dalam pikiranku sendiri.
pejalan beriringan di antara gang dan musim yang
tersesat. kunyalakan cahaya dalam hatiku. biarlah
jika akhirnya membakar seluruh ayat dan syair yang
lupa kukemasi.


1992

Sumber: Nikah Ilalang (1995)

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Misa Sepanjang Hari
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.