Puisi: Lautan Waktu (Karya Sanusi Pane)

Puisi | Lautan Waktu | Karya | Sanusi Pane | Jiwaku telah lama merenang lautan waktu dan aku berhenti, membiarkan diriku dipermainkan gelombang....
Lautan Waktu


        Jiwaku telah lama merenang lautan waktu dan aku berhenti,
membiarkan diriku dipermainkan gelombang.
        Aku bermimpi dibawa arus ke darat sejahtera di bawah langit bertabur bintang.
        Mata kubuka: awan mengandung guruh berkumpul di langit.
        Badai turun dan setinggi gunung gelombang naik,
mengempas-empaskan daku seperti tempurung.
        Tangan kukembangkan dan mulai lagi mengharung laut,
sebatang kara dalam 'alam tidak berwatas.


Sumber: Madah Kelana (1931)

Catatan:
Beberapa hal menarik dari puisi "Lautan Waktu" karya Sanusi Pane adalah sebagai berikut:
  1. Perjalanan melintasi lautan waktu: Puisi ini menggambarkan perjalanan jiwanya yang telah lama merenang melintasi lautan waktu. Hal ini mencerminkan pengalaman panjang dan beragam yang telah dialami oleh penulis.
  2. Dipermainkan oleh gelombang: Penulis membiarkan dirinya dipermainkan oleh gelombang, menunjukkan ketidakpastian dan tantangan dalam perjalanan hidupnya. Hal ini mencerminkan bahwa kehidupan tidak selalu stabil, namun penulis tetap bertahan dan melanjutkan perjalanannya.
  3. Mimpi akan daratan sejahtera: Penulis bermimpi dibawa oleh arus ke daratan sejahtera di bawah langit yang bertabur bintang. Ini menggambarkan harapan dan impian penulis untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
  4. Pertempuran dengan badai: Penulis menggambarkan badai yang turun dan gelombang yang naik tinggi seperti gunung. Hal ini mencerminkan tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh penulis dalam hidupnya, namun ia tetap berjuang dan tidak menyerah.
  5. Keberanian untuk melanjutkan perjalanan: Meskipun mengalami pukulan dan tantangan, penulis tetap memiliki keberanian untuk mengembangkan tangannya dan melanjutkan perjalanannya melintasi lautan. Ini menunjukkan ketekunan dan keteguhan hati dalam menghadapi kehidupan yang tidak terbatas.
Puisi "Lautan Waktu" menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan, keberanian, dan harapan untuk mencapai kedamaian. Penulis menghadapi gelombang dan badai dengan tekad yang kuat untuk terus melanjutkan perjalanan melintasi lautan waktu.

Sanusi Pane
Puisi: Lautan Waktu
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.