Puisi: Merasa Tua (Karya Kurniawan Junaedhie)

Puisi "Merasa Tua" karya Kurniawan Junaedhie mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna hidup, penuaan, dan bagaimana pandangan terhadapnya ...
Merasa Tua

Siapa pun akan mati
Tak hanya cacing
Juga kita

Seorang penakut pun
Akan berani
Menyambut ajal

Buah merekah.
Tumbuh menjadi tua
Takkan terelak

Masa yang lalu
Kini menjadi lucu
Betapa konyol

Saat tua tiba
Cinta dan kekasih
Tak berarti

Terlihat aneh
Gugusan masa lalu
Makin mengabur.

Analisis Puisi:

Puisi "Merasa Tua" karya Kurniawan Junaedhie menggambarkan refleksi mendalam tentang usia, kematian, dan perubahan dalam kehidupan manusia.

Penolakan Terhadap Kematian: Puisi ini dibuka dengan pernyataan tegas bahwa kematian adalah tak terhindarkan bagi siapa pun, termasuk kita sendiri. Penyair menegaskan bahwa meskipun seseorang mungkin merasa takut atau enggan menghadapi kematian, pada akhirnya semua orang akan menerima kehadirannya dengan berani.

Konsep Penuaan dan Perubahan: Penyair mengeksplorasi tema penuaan dan perubahan dengan menggambarkan buah yang merekah dan tumbuh menjadi tua sebagai metafora kehidupan manusia. Proses penuaan dianggap sebagai sesuatu yang alami dan tak terelakkan, seperti halnya buah yang tidak dapat menghindari kematangannya.

Pembelajaran dari Masa Lalu: Puisi ini mencerminkan pemahaman yang dalam tentang pentingnya merenungkan masa lalu dan bagaimana pandangan terhadapnya bisa berubah seiring bertambahnya usia. Penyair menggambarkan bahwa apa yang dulu mungkin penting atau serius, kini terlihat lucu atau konyol di mata yang lebih tua.

Kehilangan Makna dalam Tua: Penyair menyoroti perubahan dalam makna cinta dan hubungan dengan kekasih ketika seseorang menjadi tua. Puisi ini menegaskan bahwa dengan bertambahnya usia, makna cinta dan hubungan dapat menjadi samar atau kehilangan arti yang sebelumnya penting.

Ketidakpastian dan Kaburnya Masa Lalu: Puisi ini diakhiri dengan menyampaikan perasaan aneh terkait dengan masa lalu yang semakin kabur dan tidak jelas seiring bertambahnya usia. Gugusan masa lalu dianggap semakin tidak terdefinisi dan mengabur, menyoroti ketidakpastian akan kenangan dan pengalaman masa lalu.

Puisi "Merasa Tua" karya Kurniawan Junaedhie adalah sebuah refleksi mendalam tentang proses penuaan, perubahan, dan refleksi atas kehidupan. Dengan menggunakan gambaran buah yang merekah dan tema usia, penyair menggambarkan realitas tak terhindarkan dari kematian dan perubahan yang melekat dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna hidup, penuaan, dan bagaimana pandangan terhadapnya berubah seiring bertambahnya usia.

Kurniawan Junaedhie
Puisi: Merasa Tua
Karya: Kurniawan Junaedhie

Biodata Kurniawan Junaedhie:
  • Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.