Puisi: Sketsa 1977 (Karya Kurniawan Junaedhie)

Puisi: Sketsa 1977 Karya: Kurniawan Junaedhie
Sketsa 1977


Badanku demam. Aku masuk hotel melalui kakus. Ulat-ulat dalam darahku bergolak seperti penyair dan kritikus. Mataku berontak, tapi mulutku memekik. Aku mengunyah geraham dengan hidung dan alis mata. Pipiku menyimpan kenangan lama ketika mulut dibungkam, dan tubuhku diciduk aparat dan dilempar ke truk. Betapa indahnya bisa melihat darah sendiri menetes-netes di jalanan di antara bayonet dan senapan.

Aku masuk hotel melalui kakus. Aku masuk kakus dari gorong-gorong. Matahari lalu bersirobok masuk ke dalam gorong-gorong. Sunyi pun menyesap ke pori kulitku yang telanjang. Badanku demam. Alun-alun, taman kota, dan pedestrian menjelma jadi lahan jualan. Ada Leher sapi digantung dan anak-anak main yoyo. Badanku makin demam. Aku hanya ingin bertemu wastafel untuk membasuh muka. Kuimpikan, hotel, kakus dan gorong-gorong rubuh dan air laut pasang, menenggelamkan jalanan.


2011-2012

Sumber: Dari Negeri Poci 4/Negeri Abal-Abal (2013)

Kurniawan Junaedhie
Puisi: Sketsa 1977
Karya: Kurniawan Junaedhie

Biodata Kurniawan Junaedhie:
  • Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.