Puisi: Rampas (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Rampas" karya Ajip Rosidi mengekspresikan kerinduan, kekosongan, dan kehilangan yang dialami seseorang.
Rampas


Lama bintang tak muncul
gadis di pelukan orang.

Dan sejuk angin ke dada
- pelukan hampa -

gadis tak kembali
dan bintang tak muncul-muncul.


Sumber: Pesta (1956)

Analisis Puisi:
Puisi "Rampas" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang singkat namun sarat dengan makna yang dalam. Dalam rangkaian kata-kata yang sederhana, ia mengekspresikan kerinduan, kekosongan, dan kehilangan yang dialami seseorang.

Tema Kehilangan dan Kerinduan: Puisi ini menggambarkan suasana yang melankolis, dengan kesan kehilangan yang kuat. Melalui bait pertama, "Lama bintang tak muncul, gadis di pelukan orang," penulis mengekspresikan perasaan kekosongan dan rasa kehilangan. Bintang yang tak muncul memperlihatkan suasana sepi, sedangkan gadis yang berada dalam pelukan orang lain menunjukkan kerinduan akan kehadirannya yang telah pergi.

Kesendirian dan Kehampaan: Ada ungkapan kesendirian yang mendalam dalam baris "Dan sejuk angin ke dada - pelukan hampa -." Di sini, kehadiran angin yang sejuk memberikan kesan kekosongan, menggambarkan pelukan yang kosong dan kehilangan yang dirasakan secara emosional.

Kehilangan yang Abadi: Baris terakhir, "gadis tak kembali dan bintang tak muncul-muncul," menekankan pada ketidakmunculan bintang sebagai suatu metafora atas keadaan yang tetap sama, kehilangan yang abadi. Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan itu bersifat permanen, dan keinginan untuk hal-hal yang telah lenyap tidak terwujud.

Gaya dan Kekuatan dalam Kesederhanaan: Ajip Rosidi menggunakan gaya yang sederhana dalam puisinya, namun dalam kesederhanaan itu terdapat kekuatan yang mampu menggambarkan perasaan yang mendalam. Pemilihan kata-kata yang singkat dan padat menghadirkan gambaran yang kuat tentang kekosongan, kesedihan, dan kehilangan.

Interpretasi Subyektif: Sementara makna puisi ini dapat ditafsirkan secara subjektif oleh pembaca, terbuka kemungkinan interpretasi yang bervariasi sesuai dengan pengalaman dan perspektif masing-masing individu. Mungkin puisi ini merupakan refleksi tentang kehilangan seseorang yang sangat dicintai, atau bisa juga mewakili rasa kekosongan dalam kehidupan yang tak terpenuhi.

Puisi "Rampas" menggambarkan perasaan kehilangan, kesendirian, dan kekosongan yang mendalam. Melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat, Ajip Rosidi mampu menyampaikan kompleksitas emosi manusia terkait dengan perpisahan, kehilangan, dan keinginan yang tidak terpenuhi. Puisi ini memang singkat, namun kesederhanaannya menjadi kekuatan yang menghadirkan gambaran yang mendalam dan dapat diresapi oleh pembaca dengan berbagai makna dan interpretasi yang subjektif.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Rampas
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.