Tamu Malam (5)
Terngah-ngah, lesu-lelah
Analisis Puisi:
Puisi "Tamu Malam" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan suasana malam yang gelap dan penuh ketegangan di sebuah desa. Dengan penggunaan gambaran alam dan metafora, penyair berhasil mengekspresikan rasa takut, kegelisahan, dan keputusasaan yang melanda penduduk desa dalam menghadapi ancaman malam.
Deskripsi Malam yang Gelap dan Sunyi: Penyair menggambarkan suasana malam yang gelap dan sunyi dengan menggunakan gambaran langit lembayung, gelap, dan sunyi. Ini menciptakan atmosfer yang suram dan menekan, di mana ketakutan dan kecemasan merayap di antara penduduk desa.
Ketegangan dan Ketakutan: Puisi ini menciptakan ketegangan dan ketakutan melalui deskripsi angin semilir, lidah api, dan pelita yang meliuk ngeri. Suasana yang mencekam dan ketegangan yang meningkat terasa dari setiap baris puisi, menciptakan gambaran tentang ancaman yang nyata.
Kehancuran dan Kehilangan: Pada bagian ketiga dan keempat puisi, penyair menggambarkan kehancuran dan kehilangan yang terjadi di desa karena serangan atau bencana yang melanda. Suara tangisan, teriakan, dan letusan menambah suasana keputusasaan dan kesedihan yang melanda penduduk desa.
Seruan untuk Selamat: Pada bagian terakhir puisi, terdapat seruan untuk melarikan diri dan menyelamatkan diri dari bahaya yang mengancam. Penyair menciptakan gambaran tentang keputusasaan dan ketidakpastian, di mana harapan untuk menyelamatkan diri terhalang oleh keterbatasan dan ketidakmampuan.
Kesimpulan yang Pahit: Puisi ini menggambarkan realitas yang pahit dan tragis dari kehidupan di desa, di mana ancaman dan bencana selalu mengintai. Meskipun ada upaya untuk bertahan dan melawan, tetapi seringkali keputusasaan dan kelemahan manusia tidak mampu menahan datangnya malapetaka.
Puisi "Tamu Malam" merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan ketegangan, ketakutan, dan keputusasaan yang melanda sebuah desa dalam menghadapi ancaman dan bencana pada malam hari. Dengan menggunakan gambaran alam dan metafora, penyair berhasil mengekspresikan suasana yang suram dan tragis dari kehidupan di desa yang terancam oleh malam yang gelap dan penuh ketakutan.
Karya: Ajip Rosidi
Biodata Ajip Rosidi:
- Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
- Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
- Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.