Puisi: Tanah Sunda (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Tanah Sunda" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang memuji dan mengagungkan keindahan serta kehangatan Tanah Sunda, sebuah ....
Tanah Sunda

Kemana pun berjalan, terpandang
daerah ramah di sana
Kemana pun ngembara, kujumpa
manusia hati terbuka
mesra menerima.

'Pabila pun berseru menggetar nyanyi
suara rindu bersenandung duka
'Pabila pun bertemu, menggetar hati
sawang lepas terhampar luas
dunia hijau muda.

Riak sungai pagi-pagi
Angin keras menyibak rambut di dahi
Dan kulihat tanah penuh darah
tubuh beku terbaring kuyu
berseru pun sia-sia.

Ah, di mana pun 'kau bukakan rangkuman
'ku kan menetap di sana
Kapan pun kau lambaikan tangan
'ku kan datang
menekankan jantung ke tanah hitam.

1956

Sumber: Surat Cinta Enday Rasidin (1960)

Analisis Puisi:
Puisi "Tanah Sunda" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang memuji dan mengagungkan keindahan serta kehangatan Tanah Sunda, sebuah daerah di Jawa Barat, Indonesia. Puisi ini mencerminkan perasaan cinta dan keterikatan penyair terhadap tanah kelahirannya serta penerimaan yang hangat dari masyarakat setempat.

Cinta pada Tanah Sunda: Puisi ini secara kuat mengungkapkan rasa cinta dan kecintaan penyair pada Tanah Sunda. Setiap baris puisi mencerminkan keindahan alam dan keramahan masyarakat Sunda. Penyair merasa nyaman dan damai dalam daerah tersebut, di mana di mana pun dia berjalan, ia merasa diterima dengan penuh kasih oleh masyarakat yang hati terbukanya.

Penerimaan dan Keramahan Masyarakat Sunda: Puisi ini menyoroti sikap ramah dan penerimaan masyarakat Sunda terhadap pengunjung dan pendatang. Meskipun penyair ngembara atau berjalan-jalan, dia selalu merasa diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat setempat yang mesra dan hangat dalam menyambut kedatangannya.

Rasa Rindu dan Duka: Beberapa baris puisi juga mengungkapkan perasaan rindu dan duka yang menyertainya. Suara rindu yang bersenandung adalah refleksi dari perasaan cinta dan kerinduannya pada tanah kelahirannya, namun juga diiringi oleh duka karena melihat darah terbaring kuyu yang mungkin mengacu pada sejarah atau kenangan pahit dari daerah tersebut.

Hubungan Emosional dengan Tanah Sunda: Puisi ini mengekspresikan hubungan emosional penyair dengan Tanah Sunda. Penyair menyatakan kesetiaan dan ketetapan hatinya untuk tinggal dan menetap di daerah tersebut. Dia merasa seperti pulang ke rumah ketika berada di Tanah Sunda, dan siap untuk datang setiap kali rangkuman dari sana.

Kecintaan pada Alam Sunda: Deskripsi alam yang indah, seperti riak sungai pagi-pagi dan angin keras menyibak rambut di dahi, menambahkan keindahan puisi dan menunjukkan kecintaan penyair pada kekayaan alam Tanah Sunda yang hijau muda.

Puisi "Tanah Sunda" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang penuh cinta dan kecintaan pada Tanah Sunda. Puisi ini menyoroti kehangatan dan penerimaan masyarakat Sunda terhadap pengunjung dan pendatang. Penyair juga mengekspresikan rasa rindu dan duka atas tanah kelahirannya serta hubungan emosionalnya dengan alam Sunda yang indah. Melalui puisi ini, Ajip Rosidi berhasil menggambarkan rasa cinta, keterikatan, dan keindahan dari Tanah Sunda.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Tanah Sunda
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.