Puisi: Ketika Berhenti di Sini (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Ketika Berhenti di Sini" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan kebijaksanaan dan ketegasan dalam kata-kata.
Ketika Berhenti di Sini

ketika berhenti di sini ia mengerti
ada yang telah musnah. Beberapa patah kata
yang segera dijemput angin
begitu diucapkan, dan tak sampai ke siapa pun.

Sumber: Mata Pisau (1974)

Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Berhenti di Sini" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan makna dan refleksi mendalam. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan momen introspeksi yang sederhana namun penting.

Ketika Berhenti di Sini: Kata "di sini" dalam puisi menggambarkan momen ketika seseorang berhenti sejenak untuk merenungkan sesuatu. Ini bisa menjadi momen introspeksi atau penghentian dalam perjalanan hidup.

Pemahaman: Penyair menyampaikan pemahaman bahwa ada sesuatu yang musnah atau hilang saat berhenti di sini. Ini mungkin mengacu pada kesadaran akan keterbatasan kata-kata dan bagaimana mereka dapat hilang begitu saja setelah diucapkan.

Kehilangan Makna: Ada kesadaran akan hilangnya beberapa kata yang diucapkan, bahkan sebelum mereka dapat sampai pada pendengar atau siapa pun yang menjadi tujuannya. Ini bisa menggambarkan ketidakberdayaan komunikasi atau kehilangan makna dalam proses komunikasi.

Pengaruh Alam: Angin dalam puisi mungkin melambangkan pengaruh alam atau kekuatan yang lebih besar yang dapat menghancurkan atau mengubah apa pun yang manusia ciptakan.

Keterbatasan Manusia: Puisi ini secara halus menyoroti keterbatasan manusia dalam mengontrol atau mempertahankan apa yang mereka ungkapkan. Ada kesadaran akan kerapuhan kata-kata dan bagaimana mereka bisa lenyap dengan cepat.

Kesederhanaan dan Kedalaman: Meskipun singkat, puisi ini mengandung kedalaman dalam maknanya. Hal ini menunjukkan kemampuan Sapardi Djoko Damono dalam menggambarkan momen-momen kecil dalam kehidupan yang memiliki implikasi yang lebih dalam.

Refleksi Hidup: Puisi ini juga bisa diinterpretasikan sebagai refleksi tentang kerentanan dan ketidakpastian hidup. Ia mengajak pembaca untuk merenungkan keberlakuan kata-kata dan pentingnya memilih kata dengan hati-hati.

Puisi "Ketika Berhenti di Sini" adalah contoh yang menggambarkan kebijaksanaan dan ketegasan dalam kata-kata. Meskipun singkat, puisi ini memunculkan pemikiran mendalam tentang keberlakuan dan kerapuhan komunikasi manusia. Sapardi Djoko Damono dengan cermat menangkap momen introspeksi yang umum namun penting dalam kehidupan manusia.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Ketika Berhenti di Sini
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.