Puisi: Sebelum Fajar (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Sebelum Fajar" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan perasaan dan momen-momen yang sering kita alami ketika kita bangun pagi-pagi sekali, ..
Sebelum Fajar


Beberapa saat sebelum fajar,
sambil buru-buru menyalakan api,
kita suka membayangkan hari ini
dengan dua atau tiga patah kata
yang tak pernah terucapkan.

Sementara anak-anak masih lelap tidur -
di mata mereka yang tertutup
dua atau tiga patah kata itu
bersitahan sabar
menunggu matahari, bukan api.


Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Sebelum Fajar" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang singkat tetapi memikat yang menggambarkan momen-momen tenang sebelum matahari terbit.

Waktu Tersebut: Puisi ini fokus pada "beberapa saat sebelum fajar," yang adalah waktu saat matahari belum terbit tetapi sudah mendekat, dan segala sesuatunya masih dalam kegelapan. Ini adalah momen yang penuh antisipasi dan ketenangan.

Ritual Pribadi: Puisi ini membahas tindakan seseorang yang "menyalakan api." Ini bisa menjadi tindakan harian yang sangat pribadi, seperti membuat kopi atau sekadar menyalakan lampu atau api unggun. Tindakan ini dapat memiliki makna simbolis, menggambarkan upaya untuk membawa cahaya atau kehangatan ke dalam kegelapan.

Patah Kata yang Tak Terucapkan: Puisi ini berbicara tentang "dua atau tiga patah kata yang tak pernah terucapkan." Patah kata ini mungkin adalah pemikiran, perasaan, atau pesan yang ada dalam pikiran seseorang tetapi belum diungkapkan. Mereka tetap "bersitahan sabar," menunggu momen yang tepat untuk diungkapkan.

Anak-Anak yang Tidur: Puisi ini mencatat bahwa "anak-anak masih lelap tidur." Anak-anak dalam puisi ini mungkin mewakili ketenangan atau ketidaktahuan yang ada dalam dunia anak-anak. Mereka tidak terpengaruh oleh pikiran dan patah kata yang tidak terucapkan.

Matahari vs Api: Puisi ini menggambarkan perbedaan antara "matahari" dan "api." Matahari adalah simbol kehidupan, harapan, dan kecerahan, sementara api mungkin mencerminkan semangat manusia, kehangatan, atau perubahan.

Pesimisme dan Optimisme: Puisi ini dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda. Sementara beberapa orang mungkin melihatnya sebagai gambaran pesimis tentang hal-hal yang belum diucapkan atau harapan yang tertunda, yang lain mungkin melihatnya sebagai pemberian kesempatan untuk merenung dan merencanakan sebelum memulai hari.

Puisi "Sebelum Fajar" menggambarkan perasaan dan momen-momen yang sering kita alami ketika kita bangun pagi-pagi sekali, dan dunia masih dalam keheningan sebelum kehidupan sehari-hari dimulai. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna dari momen-momen yang sederhana namun bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Sebelum Fajar
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.