Puisi: Tuan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Tuan" karya Sapardi Djoko Damono mengandung makna yang dalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan, pertimbangan keagamaan, dan ....
Tuan


Tuan Tuhan, bukan? Tunggu sebentar,
saya sedang ke luar.


1980

Sumber: Horison (September, 1981)

Analisis Puisi:
Puisi "Tuan" karya Sapardi Djoko Damono adalah karya yang singkat, namun memuat banyak makna dan refleksi. Dalam puisi ini, penulis berbicara kepada "Tuan Tuhan" dan mengungkapkan bahwa dia sedang sibuk dan akan segera kembali. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan beberapa konsep dan ide yang penting.

Hubungan Manusia dengan Tuhan: Puisi ini menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan menyebut Tuhan sebagai "Tuan," penulis mungkin ingin menyiratkan bahwa manusia seringkali merasa Tuhan seperti pemilik yang memegang kendali atas hidup mereka.

Ketidakpastian dalam Pertemuan dengan Tuhan: Penulis menciptakan ketidakpastian dalam pertemuan dengan Tuhan. Dengan mengatakan bahwa Tuhan sedang pergi sebentar, puisi ini menciptakan gambaran bahwa Tuhan adalah entitas yang sibuk dan mungkin tidak selalu tersedia untuk menjawab permohonan manusia. Ini menggambarkan keraguan dan kebingungan manusia dalam berhubungan dengan yang Ilahi.

Kekuatan Agama dan Keimanan: Walaupun puisi ini singkat, ia merenungkan tema-tema keagamaan dan keimanan. Pembaca mungkin bertanya-tanya apakah Tuhan benar-benar sibuk atau apakah manusia seringkali hanya berbicara dengan-Nya dalam situasi-situasi tertentu. Ini mengajukan pertanyaan tentang bagaimana manusia berhubungan dengan konsep keagamaan mereka.

Tingkat Kepentingan dan Prioritas: Puisi ini dapat diartikan sebagai pengingat untuk manusia tentang tingkat kepentingan dan prioritas dalam hidup. Terkadang, manusia mungkin merasa sibuk dengan urusan duniawi mereka, dan pertemuan dengan Tuhan atau kehidupan rohani mereka menjadi sesuatu yang diabaikan atau ditunda.

Dengan kata lain, "Tuan" adalah sebuah puisi pendek yang mengandung makna yang dalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan, pertimbangan keagamaan, dan pertanyaan tentang prioritas dalam hidup. Meskipun singkat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan aspek-aspek penting ini dalam kehidupan manusia.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Tuan
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.