Puisi: Identitas atawa Aku dalam Angka (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Identitas atau Aku dalam Angka" menyoroti bagaimana sejarah, tempat, dan kedudukan sosial seseorang membentuk pemahaman tentang diri.
Identitas atawa Aku dalam Angka


Namaku Mustofa bin Bisri Mustofa
Lahir sebelum masa anak cukup 2
Sebagai anak ke 2 dari 9 bersaudara
Rumah kami nomer 3 jalan mulia
Termasuk 1 dari 17 erte di desa
Leteh namanya
1 dari 34 desa di kecamatan kota
1 dari 14 kecamatan di kabupaten
Rembang namanya
1 dari 5 kabupaten
di Karesidenan Pati
1 dari 6 Karesidenan di Propinsi Jawa Tengah
1 dari 27 propinsi di Indonesia
1 dari 6 Negara-Negara Asean di Asia
1 dari 5 benua di dunia
1 dari sekian "kacang hijau" di semesta.
Cukup jelaskah aku?


1987

Sumber: Ohoi (1988)

Analisis Puisi:
Puisi "Identitas atau Aku dalam Angka" karya Mustofa Bisri merangkum identitas seorang individu dengan cara yang unik, menggunakan urutan angka dan nomor sebagai representasi dari sejarah, identitas geografis, dan bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam keluarga, masyarakat, dan dunia.

Identitas Numerik: Penyair menggunakan urutan angka untuk merinci identitasnya, dimulai dari nama, nomor urutan dalam keluarga, alamat, hingga kedudukan geografisnya yang semakin meluas secara bertahap. Pemilihan urutan angka ini memberikan lapisan pemahaman tentang letak, hierarki, dan keberadaan dalam konteks ruang dan waktu yang lebih luas.

Penafsiran Angka: Pemilihan angka di sini tampaknya lebih dari sekadar angka biasa. Masing-masing angka mewakili posisi dan kedudukan individu dalam struktur sosial, mulai dari keluarga hingga cakupan global. Ini menunjukkan bagaimana pemahaman identitas seseorang juga ditentukan oleh sejarah, keluarga, dan lingkungan geografisnya.

Ekspansi Makna: Penyair mengekspresikan dirinya dalam konteks yang lebih luas, dari lingkungan keluarga hingga keterkaitannya dengan negara, benua, dan semesta. Ini menyoroti keterkaitan manusia dengan seluruh ruang lingkup keberadaan, menunjukkan bahwa individu adalah bagian dari entitas yang lebih besar.

Kesadaran Kosmik: Dengan menempatkan dirinya sebagai "kacang hijau" di semesta, penyair merenungkan eksistensinya dalam konteks yang lebih luas. Pemilihan kata ini memberikan nuansa kerendahan hati dan kesadaran akan besarnya alam semesta dan tempat kita sebagai individu di dalamnya.

Pertanyaan Identitas: Penutup puisi yang bertanya, "Cukup jelaskah aku?" memberikan suatu pertanyaan yang dalam, menggarisbawahi usaha untuk memahami diri sendiri. Hal ini menyoroti kompleksitas identitas yang tidak dapat sepenuhnya direpresentasikan oleh sekadar angka dan nomor.

Puisi "Identitas atawa Aku dalam Angka" membangun identitas sebagai serangkaian angka, menyoroti bagaimana sejarah, tempat, dan kedudukan sosial seseorang membentuk pemahaman tentang diri. Dengan cara yang sederhana dan sangat khas, penyair merangkai representasi angka yang tampaknya simpel, tetapi menawarkan pemikiran yang mendalam tentang kompleksitas identitas manusia dalam konteks yang lebih luas.

Mustofa Bisri
Puisi: Identitas atawa Aku dalam Angka
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.