Antara Tragedi dan Parodi (1)
Dalam langkah mencari
antara dua gunung
orang-orang bingung
orang-orang yang mbilung
orang-orang yang limbung
menjadi ulat jedung.
Dalam suara ribut
antara kubu-kubu
orang-orang lupa
bening danau-Nya
teduh rembulan-Nya
hangat mentari-Nya.
Dalam sengit berebut
antara badai kemelut
orang-orang hilang pemahaman
yang gila itu waras
yang waras itu gila
sementara negeri bunga
disebut kini negeri prahara
di rumah-rumah orang berbantah
di jalan kota orang usung bara
menyalakan api di dada-dada.
Antara Tragedi dan Parodi (2)
Perempuan-perempuan elok
yang duduk tenang di rumah atap cendawan
intannya sebesar kenong
tapi jiwanya kosong
jadi tak beda
dengan si meong
saat kampung-kampung basah
dipenuhi garong
saat kebijaksanaan baru
tetap kirim saudara-saudaranya
ke tanah seberang
untuk menjadi ajang
liur-liur tak bertuan
Perempuan-perempuan elok
suaranya lenyap
didalam gedung anggun
perjuangan itu dimana
kalian sembunyikan
teriak parau mereka yang di jalanan.
Bogor, Maret 2000
Puisi: Antara Tragedi dan Parodi
Karya: Diah Hadaning