Puisi: Pelayaran (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi "Pelayaran" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya sastra yang memukau dengan bahasa yang indah dan imaji yang kuat. Puisi ini ....
Pelayaran

Sehampar pantai disebut bandar
serasa menyimpan telur-telur kelam
pada bibirnya yang lengang
ombak menyisir kenangan.

Gairah yang lama
tak menemukan aroma mayang
di sini
mencoba mengalih pandang
ke lokan-lokan di laut karang.

Kemudian layar
dikembangkan angin
lalloooo
kilau mata bunda
bermunculan di ombak-ombak.

Senja...

Madura melindap di bawah jingga
si bujang diam
hatinya menyelam
ke kedalaman laut yang hitam.

selintas di kaki langit
kelihatan
tanah malam
terbakar.

1965

Sumber: Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996)

Analisis Puisi:
Puisi "Pelayaran" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya sastra yang memikat dengan penggunaan bahasa yang indah dan penuh imaji. Puisi ini menggambarkan perjalanan melintasi laut dan pemandangan di sekitarnya.

Perjalanan Fisik dan Batin: "Pelayaran" secara fisik menggambarkan sebuah perjalanan melintasi pantai yang luas, "Sehampar pantai disebut bandar." Namun, puisi ini juga menyiratkan perjalanan batin seseorang, yang tercermin dalam "gairah yang lama tak menemukan aroma mayang." Hal ini dapat diartikan sebagai pencarian makna atau tujuan hidup yang tak kunjung tercapai.

Simbolisme Pantai dan Ombak: Penyair menggunakan simbolisme pantai dan ombak untuk menyampaikan pesan mendalam. "Telur-telur kelam pada bibirnya yang lengang" mencerminkan sesuatu yang misterius dan berharga yang disembunyikan di tepi pantai yang sunyi. "Ombak menyisir kenangan" memberi kesan nostalgia dan proses merenung atas kenangan yang pernah ada.

Keindahan Alam dan Perasaan Jiwa: "Pelayaran" juga menghadirkan gambaran tentang keindahan alam, terutama saat "layar dikembangkan angin" dan "mata bunda berkilau" di atas ombak. Ini menggambarkan keajaiban alam dan momen kebahagiaan yang mungkin dihadirkan oleh perjalanan tersebut. Namun, dalam sajak ini juga terasa kesedihan dan kerinduan, seperti "hatinya menyelam ke kedalaman laut yang hitam."

Kontras "Senja" dan "Tanah Malam Terbakar": Ketika malam tiba, suasana menjadi lebih melankolis. "Madura melindap di bawah jingga" memberikan gambaran perubahan suasana di senja hari. Kemudian, muncul deskripsi yang mencolok dengan "tanah malam terbakar." Ini mungkin menandakan perasaan kegelapan atau krisis yang sedang dihadapi dalam perjalanan hidup.

Gaya Bahasa dan Imaji: Gaya bahasa dalam puisi ini sangat mengesankan. Penggunaan repetisi seperti "lalloooo" menambah ritme dan kesan dramatis dalam karya. Penyair juga menggunakan perpaduan kata-kata yang indah dan kuat, seperti "mencoba mengalih pandang ke lokan-lokan di laut karang," yang berhasil menciptakan imaji alam yang hidup dan nyata.

Puisi "Pelayaran" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya sastra yang memukau dengan bahasa yang indah dan imaji yang kuat. Puisi ini mencerminkan perjalanan fisik dan batin, serta berbicara tentang keindahan alam dan perasaan jiwa manusia. Simbolisme pantai dan ombak, serta kontras antara "senja" dan "tanah malam terbakar," menambah dimensi emosional dalam puisi ini. Dengan gaya bahasa yang unik dan penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan hidup, kenangan, dan makna di balik setiap perjalanan yang dihadapi.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Pelayaran
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.